TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akan Lepas Persiraja Banda Aceh, Dek Gam: Yang Merasa Mampu Silakan!

5 tahun pegang Persiraja sudah rugi miliaran rupiah

Lambang Persiraja Banda Aceh. (Dokumen kampiun.id)

Banda Aceh, IDN Times - Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin, mempersilakan kepada siapapun yang ingin mengambil alih dan mengelola klub asal ibu kota Provinsi Aceh itu. Klub akan dilepas apabila ada orang yang mampu untuk mengelolanya.

Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah PSSI menetapkan jadwal bergulirnya Liga 2 Indonesia musim 2022. Klub Persiraja Banda Aceh sendiri diakui belum memiliki persiapan meski kasta kedua liga sepak bola tanah air itu rencananya digelar pada akhir Agustus 2022.

Baca Juga: PSMS Tantang Deltras dalam Rangkaian Tur Uji Coba di Jawa Timur

1. Banjir kritikan namun bukan anti dikritik

Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin. (Dokumentasi Media Official Persiraja Banda Aceh untuk IDN Times)

Selama memegang dan menjabat sebagai presiden klub, Nazaruddin mengaku, banyak kritik serta masukan yang ditujukan kepada manajemen Persiraja Banda Aceh. Oleh karena itu, ia mempersilakan kepada pihak-pihak yang selama ini banyak mengkritik Persiraja untuk mengambil alih dan mengelolanya.

“Jadi begini, saya bukan orang yang anti kritik. Saya menerima masukan-masukan dari fans, supporter, yang mengaku pengamat, dan lain-lain selama itu mampu saya lakukan akan saya lakukan. Tapi bagi saya kalau ada orang-orang yang merasa mampu untuk mengelola Persiraja, silakan saja,” kata Nazaruddin, pada Senin (6/6/2022).

“Jadikan ada selama ini yang kritik, cuap-cuap di media sosial, merasa mampu mengelola Persiraja, bagi saya tidak masalah,” imbuhnya.

2. Telah memenuhi janji, tapi nasib berkata lain

Skuat Persiraja Banda Aceh usai finish ke tiga Liga 2 2019 (IDN Times/persiraja.id)

Berdasarkan informasi yang IDN Times himpun, politisi sekaligus pengusaha muda asal Aceh yang akrab disapa Dek Gam ini sebelumnya menguasai 80 persen saham dari klub berjulukan Laskar Rencong tersebut. Sejak 2017, ia pun menduduki jabatan sebagai presiden klub.

Ketika menjabat, Nazaruddin sempat berjanji akan membawa klub kebanggaan masyarakat Aceh itu untuk kembali berkancah di kasta tertinggi sepak bola tanah air. Janji yang ia sampaikan sewaktu kampanye itu, diakui telah direalisasikan. Walau belakangan, Persiraja Banda Aceh harus kembali turun ke Liga 2 Indonesia di musim depan usai terdegradasi.

“Saya sudah memenuhi janji kampanye saya kemarin, bahwa saya akan mengembalikan Persiraja ke Liga 1, dan itu sudah saya lakukan,” ucapnya.

3. Selama lima tahun, musim lalu diakui yang tersulit dijalani

Para pemain Persiraja Banda Aceh saat menggelar latihan di Stadion Harapan Bangsa, di Banda Aceh, Aceh (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Kompetisi musim sebelumnya dikatakan, adalah musim tersulit baginya. Bukan hanya karena susahnya mencari pemasukan dan sponsor, Laskar Rencong yang tidak bermain di Aceh diakuinya menggambarkan bagaimana sulitnya mengikuti kompetsi Liga 1 musim kemarin.

Ditambah lagi, ketika COVID-19 melanda, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu harus berdiri sendiri mendanai Persiraja Banda Aceh.

“Saya tetap berupaya untuk bisa mempertahankan Persiraja di masa sulit, bahkan kita membuat perubahan besar di putaran kedua dengan mengontrak pelatih asing dan pemain-pemain baru,” ujarnya.

"Tanpa penonton, tanpa pemasukan, tapi saya tetap bertekad keras untuk tetap menjaga agar Persiraja bertahan di Liga 1, dan sekalipun saya rugi miliaran rupiah, tapi saya tidak pernah meninggalkan utang sepeserpun,” imbuh Nazaruddin.

Baca Juga: PSDS Senang Liga 2 Dibagi 2 Wilayah, Ini Alasannya

Berita Terkini Lainnya