Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Medan, IDN Times - Satu gol dilesakkan Nico Malau ke gawang PSMS saat AS Abadi Tiga Naga bertamu di Stadion Teladan, Minggu (15/3). Sayang, gol tersebut tak banyak berarti karena PSMS membalikkan kedudukan menjadi 2-1.
Namun Nico Malau punya catatan tersendiri. Pernah berseragam PSMS musim 2011/2012 dan 2016 (ISC-B), pemain berusia 28 tahun ini mengaku ada hal luar biasa usai melewati pertandingan itu.
1. Nico Malau memilih tak selebrasi gol, cuma angkat kedua tangan demi hormati PSMS
Nico Malau usai cetak gol ke gawang PSMS (IDN Times/Doni Hermawan) Laga berusia 13 menit, Tiga Naga membuat kejutan ketika Nico Malau mencetak gol lewat kaki kirinya. Bukan berselebrasi, Nico malah memilih untuk mengangkat kedua tangannya usai mencatatkan namanya di papan skor.
"Saya memilih tidak berselebrasi karena respect dengan mantan tim saya, apalagi saya pernah besar karena PSMS," ungkap Nico.
Baca Juga: Philep Hansen Beberkan 3 Kunci PSMS Medan Bisa Jinakkan Tiga Naga
2. Nico Malau akui main di Stadion Teladan serasa rumah sendiri
Nico Malau (kiri) berduel dengan PSMS di Stadion Teladan (IDN Times/Doni Hermawan) Nico Malau bersikap profesional ketika datang sebagai lawan PSMS. Hal tersebut diakuinya hal yang biasa dalam sepak bola ketika menghadapi mantan klub.
"Sebenarnya biasa aja balik ke Medan lawan PSMS. Tapi karena main di Teladan, rasanya jadi luar biasa. Beda rasanya kalau main di Teladan, udah serasa rumah sendiri," tambah pemain yang sempat dipanggil Timnas U-23 tersebut.
3. Nico Malau bicara Saktiawan Sinaga dan minimnya striker berkualitas asal Medan
Saktiawan Sinaga vs PSMS di Stadion Teladan (IDN Times/Doni Hermawan) Nico Malau menempatkan nama Saktiawan Sinaga sebagai idolanya. Sebagai sesama anak Medan, Nico dari junior memang sudah bermimpi ingin berduet dengan Saktiawan.
"Pengennya duet di PSMS, tapi dapatnya di Tiga Naga. Perasaan pun jadi haru kala kami dua harus berduet justru lawan tim kebanggaan yaitu PSMS," ucap Nico yang sudah masuk musim ketiga berduet dengan Saktiawan. Pada 2018, keduanya juga berduet di Persiwa.
Diaukuinya, striker berkualitas asal Sumut kini tengah redup usai era Saktiawan. "Generasi penerusnya masih minim, saya juga masih jauh di bawahnya. Saya berharap muncul penyerang hebat dari Sumut di masa mendarang," tambahnya.
Baca Juga: [BREAKING] 2 Gol Rachmad Hidayat Bawa PSMS Jinakkan Tiga Naga 2-1