PSMS Jangan Berpikir Mundur ke Era Perserikatan Lagi, Kapan Majunya?
Manajemen PT Kinantan tak anggap dualisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Di saat klub-klub perserikatan lain sudah maju, PSMS masih terjebak dalam permasalahan yang sama. Kali ini dualisme kembali menghantui dengan kehadiran PSMS versi Rapat Anggota Biasa (RAB) yang mengklaim dirinya pilihan klub-klub anggota. Menambah cerita dualisme ke babak baru.
Tapi manajemen PT Kinantan Medan Indonesia yang kini menaungi tim PSMS yang berkiprah di Liga 2 menepis jika itu adalah dualisme. "Itu hanya orang-orang liar saya anggap. Bukan dualisme. PSMS tetap hanya satu. Yakni yang berkiprah di Liga 2 dan markasnya di Kebun Bunga," ujar Pembina PSMS, Kodrat Shah saat bersilaturahmi dengan suporter, legenda, dan stake holder PSMS lainnya.
Baca Juga: Silaturahmi dengan Mantan, Pengurus PSMS RAB Didatangi SuporterÂ
1. Kodrat: PSMS jangan berpikir mundur lagi ke era perserikatan
PSMS RAB mengaku sah karena didukung 22 dari 40 klub pemilik PSMS. Namun menurut Kodrat itu hanya jalan pikir mundur ke belakang.
"Cerita balik ke belakang profesional perserikatan gak ada lagi. Klub yang ada sekarang seharusnya sudah jadi anggotanya Askot Medan. Bukan lagi anggota PSMS. Itu sesuai statuta PSSI sekarang. Jadi tidak ada lagi klub yang dibawahnya klub anggota. Melainkan badan hukum dan PT Kinantan Medan saat ini lah yang menjadi badan hukum PSMS," kata Kodrat.
"Kalian perlu tahu keadaan PSMS. Sebulan butuh 700 juta. Uang kas kita dah gawat. GK ada sumber. Sponsor takut. Kalau kita cinta bola ayo kasih saran . Bukan diganggu. Kalau berani ngurus kita kasih, letakkan Rp3 miliar, tapi harus siap. Tunjukkan keseriusan. Jangan dijual atau digadaikan. Kita mau kita berhasil lagi naik k e atas. Jangan mandek," tambahnya.
Baca Juga: Berlatih Kembali di Tengah Pandemik, Begini Kondisi Fisik Pemain PSMS