Medan, IDN Times - Para pereli Sumatra Utara menunjukkan bisa bersaing di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Danau Toba Rally 2022 di lintasan Hutan Tanaman Industri Sektor Aek Nauli, Simalungun 6-7 Agustus 2022.
Meski tak menjadi juara, para pereli Sumut bisa menembus lima besar klasemen overall Kejurnas putaran pertama dan menjuarai beberapa kelas.
Franc Bernhard dan Yudi Herwanto (LFN Sederhana) berhasil menembus peringkat empat overall. Berlomba di kelas M2, Bupati Pakpak Bharat itu meraih catatan waktu 2:06:59.1.
Disusul Benny Lautan/Edwin Nasution pereli asal RFT Motorsport di peringkat kelima yang menembusnya dengan catatan waktu 2:06:20.8. Benny/Edwin sekaligus merajai kelas M3.
Pereli Sumut lainnya, Harun Mustafa Nasution/Anif Fauzi Harahap yang sempat menembus 7 besar di hari pertama finish di urutan 12. Namun mereka merebut peringkat kedua kelas M3 dengan catatan waktu 2:17:57.9.
Sementara itu Andrew Hutabarat dan Amril Afriansyah dari meraih peringkat 1 kelas F2 dengan 2:26:22.0. Mengungguli sesama pereli Sumut, Brata Kesuma/Prihatin Kasiman dengan 2:27:34.7.
Sementara Sunny Boy Hutabarat/Riris Sufadli tercepat di kelas F1 dengan 2:26:11.9. Ada juga pereli muda Marzukiy Desky/Abi Mali peringkat kedua kelas F3 dengan 2:25:17.7
Sementara Musa Rajekshah masih bisa membuktikan kelihaiannya melahap setiap trek berat di Danau Toba Rally di tengah kesibukannya sebagai Wakil Gubernur Sumut. Didampingi co-driver, Hervian Soejono, Ijeck melesat ke peringkat 9 dari posisi 15. Pereli berjuluk Sang Flamboyan itu juga urutan keenam di kelas M2.
Itu berkat performa gemilangnya di tiga special stage (SS) terakhir, Minggu (7/8/2022) setelah mengalami kerusakan mobil di hari sebelumnya. Ijeck finish dengan catatan waktu overall 2:16:29.2.
Sebelumnya Ijeck memang menargetkan pereli Sumut setidaknya bisa menembus lima besar.
Sementara mantan juara kejurnas 8 kali, Rifat Sungkar gagal meraih hasil maksimal dan tercecer di urutan ke-26 klasemen overall dan peringkat 5 kelas M1 meski sempat berjaya di awal reli. Itu karena beberapa kendala di mobil.
Namun Rifat memuji kemajuan reli di Indonesia, terkhusus potensi pereli Sumut setelah sempat meninggalkan kemudi selama 12 tahun. "Bukan hasil yang saya inginkan, tapi 12 tahun saya tidur, kini kembali dengan kemajuan reli yang luar biasa," bebernya.
"Terima kasih Sumut, melahirkan banyak atlet-atlet luar biasa hebat dan masih muda-muda," kata Rifat.
Rifat juga bangga dengan Ketua Umum IMI Sumut, Harun Nasution yang masih bisa bersaing dengan usianya yang senior dengan Mitsubishi Mirage. "Dengan mobil buatan Indonesia bisa finish. Itu luar biasa," pungkasnya.