IANI Sumut: Jangan Seperti Pilih Kucing Dalam Karung di Musprov KONI

Medan, IDN Times- Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI) Sumatra Utara menyoroti Musyawarah provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatra Utara yang akan digelar 15 April 2025 mendatang. Para mantan atlet nasional asal Sumut berharap sosok yang memimpin KONI Sumut adalah orang yang tepat.
Ketua Umum IANI Sumut Lamhot Simamora mengatakan pihaknya mengantisipasi agar jangan sampai salah memilih orang. Soalnya memimpin KONI Sumut bukan perkara mudah untuk peningkatan prestasi atlet Sumut usai Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
"Jangan sampai pemilihan ketua KONI Sumut ini seperti memilih kucing dalam karung. Sejauh ini belum ada sosok dengan track record yang bagus di bidang olahraga yang digaungkan maju," kata Lamhot didampingi Sekretaris Eka Siregar, Senin (7/4/2025).
1. Dikhawatirkan KONI Sumut dipegang orang yang minim pengalaman di olahraga

Menurutnya prestasi Sumatra Utara di PON 2024 lalu dengan menempati posisi empat besar harus dipertahankan dan ditingkatkan. Ia mengkhawatirkan saat KONI Sumut dipegang orang yang tidak berpengalaman di bidang olahraga, justru membuat prestasi olahraga Sumut mundur lagi.
"Prestasi di PON 2024 tentu harus dipertahankan di PON 2028. Makanya, KONI Sumut harus dipegang orang yang cocok," tambah mantan petinju nasional tersebut.
2. Alasan Gubernur Sumut dianggap sosok yang tepat

Untuk itu IANI Sumut justru berpendapat serupa dengan yang disampaikan Sekretaris Umum FORKI Sumut Zulkarnaen Purba, jika KONI Sumut sebaiknya kembali dipegang kepala daerah. Dalam hal ini Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Seperti disampaikan Zulkarnaen Purba, Undang Undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional telah direvisi menjadi UU nomor 11 tahun 2022 dan memberi kesempatan pejabat publik boleh dipilih menjadi Ketum KONI.
"Kepala daerah Gubernur Bobby diharap ambil alih KONI Sumut agar bisa mempertahankankan prestasi, yang mana terbukti gubernur berani memperjuangkan hak-hak atlet seperti pajak bonus PON 2024 lalu dan menaikkan bonus untuk beregu. Begitu juga dengan Peparnas, selama ini belum pernah bonus sama. Dengan demikian gubernur Sumut peduli dengan kemajuan olahraga Sumut," kata Eka.
3. Anggaran diharapkan bisa mengikuti program

Begitu juga soal anggaran. Selama ini menjadi permasalahan di daerah. "Jika gubernur yang pegang tentu anggaran kita diharapkan bisa lebih baik. Kalau bicara olahraga modern, anggaran mengikuti program, bukan sebaliknya. Itu yang selama ini jadi permasalahan di Sumut," tambah mantan pelatih judo Asian Games itu.
Diketahui proses penjaringan dan penyaringan calon ketua umum KONI Sumut dimulai Selasa (8/4/2025). Para bakal calon akan mengambil formulir dan harus memenuhi persyaratan dengan rekomendasi tertulis dukungan 30 persen dari 33 KONI Kabupaten/Kota (11 KONI kabupaten/kota) dan 62 Pengprov/Badan fungsional (18 pengprov) dengan dukungan yang masih aktif.