Tim PKM Unimed Berupaya Memasyarakatkan Permainan Catur Karo
Upaya melestarikan permainan catur Karo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan upaya melestarikan permainan catur Karo. Kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan papan dan bidak Catur Karo ini digelar akhir pekan lalu.
Koordinator tim PKM, Rifki Aufan mengatakan, pihaknya melihat Catur Karo merupakan olahraga masyarakat yang perlu dilestarikan agar tidak punah.
"Kami menggelar kegiatan ini untuk melestarikan dan memasyarakatkan permainan catur Karo. Intinya permainan catur Karo ni sudah ada dari dulu dan sudah dimainkan sejak zaman penjajahan Belanda. Tapi karena gak begitu populer, bahkan orang dari Tanah Karo banyak yang tidak kenal dengan permainan ini," kata Rifki, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga: 5 Set Papan Catur Termahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp20 Miliar!
1. Ada beberapa perbedaan unik dengan catur biasa
Rifki mengatakan, permainan catur ini berbeda dengan catur mainstream. Mulai dari bidak dan gerakan. "Bedanya di jumlah bidak dan beberapa gerakan. Bentuk bidaknya beda. Hitam ratunya dua, sedang di putih ratunya satu tapi bentengnya tiga. Pionnya juga lebih banyak putih," kata Rifki.
Memainkan catur Karo ini juga berbeda karena tidak memakai papan hitam putih seperti catur umumnya.
"Banyak permainan tradisional, rata-rata orang sudah tahu. Seperti terompah, galasin, tapi olahraga ini jarang dimainkan. Gak banyak yang punya. Jangan sampai nanti tiba-tiba diklaim negara lain. Karena sudah pernah kejadian seperti permainan dulu," kata Dosen FIK Unimed ini.
Baca Juga: 10 Potret Ragam Unik Orang Main Catur Ini Pancing Gelak Tawa, Kocak!