TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Porprov Sumut 2019 Resmi Dibuka, Saatnya Hentikan Mutasi Atlet

Diikuti 1.948 atlet memperebutkan total 817 medali

IDN Times/Doni Hermawan

Medan, IDN Times - Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprov Sumut) 2019 resmi Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Astaka Pemprovsu Jalan Pancing, Sabtu (22/6). Event olahraga terbesar di Sumut ini mempertandingan 14 cabang olahraga berlangsung hingga 29 Juni mendatang.

Dari 33 kabupaten dan kota se-Sumut, hanya tiga yang tidak ikut dalam event empat tahunan ini. Ketiganya adalah Nias, Nias Selatan, dan Nias Barat.

Baca Juga: Laga Asahan vs Medan Awali Sepak Bola Porprov Sumut, Cek Jadwalnya

1. Tolak ukur pembinaan atlet

IDN Times/Doni Hermawan

Porprov Sumut diharapkan menjadi tolak ukur pembinaan atlet di Sumatera Utara. Hal itu dikatakan Baharuddin saat membacakan sambutan Gubernur Sumut. Dijelaskannya, Porprov Sumut merupakan suatu program multi even empat tahunan yang dilaksanakan dalam mempersiapkan atlet Sumut mengikuti Pra-PON dan PON.

"Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi atlet agar lebih berprestasi dari Porprov dan PON sebelumnya. Realisasinya untuk pembinaan prestasi olahraga di seluruh kabupaten dan kota se-Sumut, " ujar Baharuddin.

Pihaknya pun ingin Porprov Sumut tidak hanya menjadi rutinitas belaka. Namun harus mampu memberdayakan potensi daerah. "Harapannya pada Porprov Sumut tahun ini sukses dalam pelaksanaan, sukses prestasi, dan sukses pemberdayaan berbagai potensi daerah Sumatera Utara dalam membina, mengembangkan dan memajukan keolahragaan di Sumatera Utara. Kami harapkan tidak lagi menjadi agenda rutinitas semata. Even ini harus menjadi titik lanjut pembinaan olahraga Sumut yang harus dilaksanakan secara konsisten," katanya.

2. Jaga sportivitas dan fair play

IDN Times/Doni Hermawan

Dalam kesempatan ini Pemprov Sumut juga mengharapkan daerah tidak menghalalkan segala cara untuk juara, termasuk melakukan mutasi atlet yang selama ini menjadi preseden buruk.

"Fenomena mutasi atlet besar-besaran demi berburu medali yang senantiasa terulang pada setiap edisi pekan olahraga baik itu PON maupun Porprov harus dihentikan dengan perubahan paradigma," kata dia. "Karena lebih baik apa adanya. Kita harus melahirkan bibit bagus yang berdasarkan pembinaan dengan mencari bibit-bibit cabang olahraganya masing-masing di kabupaten/kota," sambungnya.

Untuk itu, Porprov Sumut diharapkan menjadi kompetisi yang mengandalkan potensi-potensi riil setiap kabupaten kota di Sumut. "Kita hidup harus jujur, buat apa menang dengan cara tidak hormat.Jangan sampai nanti diikuti anak-anak generasi penerus kita bahwa hidup boleh sukses namun dengan cara-cara tidak jujur," tegasnya.

Baca Juga: Porprov Sumut Jadi Jalan Taekwondoin Medan Menuju Pentas Nasional

Berita Terkini Lainnya