TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fasilitas Memadai, PBSI Sebut Sumut Paling Layak Pelatwil Barat

PBSI Sumut gelar Musyawarah Kerja Provinsi

Musyarawah Kerja Pengprov PBSI Sumut (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times- Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Sumatera Utara menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Mukerprov) PBSI Sumut Tahun 2021 di Aula Sudirman, GOR PBSI Sumut, Medan, Minggu (21/11/21).

Kegiatan ini dihadiri langsung 19 Pengkab-Pengkot PBSI aktif se-Sumut serta dihadiri dan dibuka langsung oleh perwakilan Pengurus Pusat (PP) PBSI, Dr. (Can) Topan Indra Karsa.

Baca Juga: PBSI Sumut Gelar Pelatihan BWF Level 1, Pertama Kali BAC Hadir

1. Atlet Sumut jangan takut bersaing dengan atlet Pulau Jawa

Musyarawah Kerja Pengprov PBSI Sumut (Dok.IDN Times/istimewa)

Topan Indra Karsa dalam sambutannya memahami persaingan bulutangkis di Indonesia mayoritas masih dikuasai atlet-atlet asal Pulau Jawa di setiap kejuaraan. Namun ia meminta atlet-atlet dari daerah lainnya, terutama di Sumut, untuk jangan takut sebelum bertanding.

"Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Maka saat melawan (atlet) Jawa jangan langsung takut duluan yang luar Jawa ini, itu tak boleh. Kita harus lawan, terus bergerak, terus berlatih," harapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Organisasi dan Kelembagaan PP PBSI ini memberikan apresiasi tinggi kepada Pengprov PBSI Sumut periode ini (2018-2022) dalam meningkatkan fasilitas-fasilitas yang ada di GOR PBSI Sumut.

"Saya sudah keliling dan hampir mendatangi semua Pengprov-Pengprov di Indonesia, saya tak pernah melihat ada yang lebih dari Sumatera Utara ini. Tidak berhenti di fasilitasnya saja, tapi pembinaan dan peningkatan SDM terus ditingkatkan," tuturnya.

"Tidak hanya itu, rencana desentralisasi atau Pelatwil untuk wilayah Barat Indonesia, Sumut adalah daerah yang layak dan cukup mumpuni menggelar itu," sambung pria yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB) Lampung ini.

2. Tahun 2022, PBSI Sumut akan gelar Kejurda dan even-even yang tertunda karena pandemik

Musyarawah Kerja Pengprov PBSI Sumut, Minggu (21/1/2021) (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara Ketum Pengprov PBSI Sumut, Suripno Ngadimin mengatakan pihaknya tidak ada menggelar kejuaraan dalam 2 tahun terakhir. Ini tak lepas karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.

"Praktis terakhir kita hanya menggelar Astec Open di awal 2020 lalu. Setelah kejuaraan itu, Indonesia lockdown total, termasuk tidak bisa menggelar Mukerprov di tahun 2020. Sehingga baru kesampaian tahun ini," ucap Suripno mengawali penyampaian laporan kerjanya.

"Namun selama kekosongan itu, kita fokus membenahi fasilitas-fasilitas di sini dan di mulai awal 2021 kita mulai meningkatkan SDM melalui pelatihan-pelatihan baik wasit maupun pelatih, termasuk pelatihan pelatih BWF Level 1. Dan Insya Allah, tahun depan 2022 baru kita usahakan lagi menggelar kejuaraan (Kejurprov dan Open)," sambungnya.

Lebih lanjut, eks Ketum Pengkab PBSI Asahan ini juga melaporkan, ada 3 pelatih Sumut yang dinyatakan lulus tanpa syarat dan 10 lulus degan syarat pada pelatihan pelatih BWF Level 1 dengan pemateri langsung dari BAC (Badminton Asia Confederation) beberapa waktu lalu.

"Dan baru-baru ini ada dua wasit kita (Sumut) yang telah mengikuti pelatihan virtual bertaraf internasional dari BAC juga. Di mana yang satu di arena PON Papua kemarin dan satu lagi di Indonesia Badminton Festival 2021 di Bali yang saat ini masih berlangsung," imbuhnya sembari menyebut beberapa atlet usia dini Sumut sukes meriah medali di berbagai kejuaraan nasional di berbagai daerah baru-baru ini.

 

Baca Juga: Penataran Pelatih PBSI Sumut Hadirkan Peraih Emas Olimpiade Atalanta

Berita Terkini Lainnya