5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan Ekosistem

Capung hampir memiliki penglihatan 360 derajat, lho!

Capung merupakan hewan yang sering kalian temui dalam kehidupan sehari-hari. Siapa sih yang tidak mengenal hewan satu ini? Kamu mungkin pernah bermain untuk menangkap capung sewaktu kecil.

Sebagai penerbang andal, capung juga adalah Inspirasi bagi teknologi baru. Selain itu, capung juga bermanfaat bagi ekosistem lho! Yuk, kenalan lebih jauh dengan capung.

1. Capung memiliki rahang bawah yang tajam

5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan EkosistemCapung (pexels.com/Pixabay)

Melansir Treehugger, ketika berburu, capung akan menangkap mangsanya dengan kaki mereka. Lalu capung akan merobek sayap mangsanya dengan rahang mereka yang tajam, ini mereka lakukan agar mengasanya tidak lepas. Capung akan memakan mangsanya tanpa harus mendarat.

Walaupun capung memiliki rahang bawah yang tajam, tenang saja! Mereka tidak bisa menggigit manusia. Rahang capung tidak cukup kuat untuk merobek kulit manusia. 

2. Capung memiliki kemampuan terbang yang luar biasa

5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan EkosistemCapung (pexels.com/Pixabay)

Capung memiliki dua pasang sayap dengan otot di dada yang bisa membuat sayap bekerja dengan bebas. Hal ini memungkinkan capung untuk mengubah posisi sayapnya. Dengan itu, capung bisa menunjukkan kemampuan terbang yang gesit nan luar biasa.

Capung bisa terbang di segala arah, lho! Mereka bisa terbang menyamping, terbalik, bahkan bisa melayang-layang di satu titik selama semenit. Hal ini memudahkan mereka untuk memburu mangsanya.

3. Capung bisa menangkap mangsa di udara

5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan EkosistemCapung (pexels.com/Sanoj Hettige)

Tahukah kamu bahwa capung memiliki tingkat keberhasilan 97% saat memburu mangsanya? Mereka akan menyergap mangsanya di udara dengan perhitungan. Ini membuat capung begitu menakutkan bagi nyamuk, agas dan binatang kecil lainnya.

Capung adalah pemburu yang cerdik. Mereka bisa menilai kecepatan dan lintasan mangsanya. Lalu mereka akan mencegatnya langsung. Bagaimana menurutmu?

4. Capung hampir memiliki penglihatan 360 derajat

5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan EkosistemCapung (pexels.com/Wang Teck Heng)

Pernahkah kamu memperhatikan kepala capung dengan lebih detail dan merasa aneh dengan bentuknya? Melansir Treehugger, area kepala odonate terdiri dari mata majemuknya yang sangat besar. Hal itu berisi 30,000 facets yang masing-masing akan memberikan informasi tentang serangga di sekitarnya.

Capung hampir memiliki penglihatan 360 derajat. Hal ini membantu mereka dalam memburu mangsanya. Mereka bisa mengintai mangsa dengan mudah. Di saat yang bersamaan, mereka bisa menghindari potensi tabrakan. 

5. Capung sebagai bioindikator kesehatan ekosistem

5 Fakta Menarik Capung, Sebagai Bioindikator Kesehatan EkosistemCapung (pexels.com/Pixabay)

Melansir National Geographic, capung penting bagi lingkungan mereka, entah itu sebagai predator, secara khusus bagi nyamuk. Ataupun sebagai mangsa bagi burung dan ikan. Serangga ini membutuhkan tingkat oksigen yang stabil dan air bersih, sehingga para ilmuwan menganggap mereka sebagai bioindikator kesehatan ekosistem.

Capung membantu manusia dengan mengendalikan populasi serangga pengganggu, lho. Misalnya, seperti nyamuk. Capung bisa memakan 30 hingga ratusan nyamuk perharinya. 

Sekarang kamu tahu bahwa capung juga memiliki kontribusi penting bagi ekosistem. Selain itu, kamu akan memperhatikan bagaimana capung terbang, mungkin kamu bisa menyaksikan kemampuan terbang mereka yang andal.

Nur Aulia Safira Photo Community Writer Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya