TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Tradisi Langka dalam Budaya Resam Melayu

Sejumlah tradisi Melayu kerajaan nyaris hilang

Tradisi adat resam Melayu yang digelar saat ini memakai tata cara lampau dan memakai bahasa Melayu tempatan yang kaya susastra kemelayuan. (Istimewa/IDN Times)

Medan, IDN Times- Sejumlah tradisi Melayu kerajaan, kedatukan dan kesultanan di wilayah Sumatra nyaris hilang, termasuk penganugerahan gelar adat resam Melayu secara tradisi istana silam pascarevolusi sosial Sumatra Timur 1946. Namun berbeda pada Istiadat Penganugerahan gelar adat resam Melayu yang diselenggarakan di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau Medan.

"Pada Istiadat Penganugerahan gelar adat resam Melayu yang dilakukan oleh Kejeruan Metar Bilad Deli, kali ini merevitalisasi adat istana masa silam yang begitu sakral sesuai khazanah istiadat leluhur," kata OK Zulfani Anhar, Budayawan Melayu, Sabtu (29/10/2022).

Baca Juga: Resep Kue Karas Khas Melayu yang Unik dan Simpel

1. Mengenal tradisi adat resam Melayu

Tradisi adat resam Melayu yang digelar saat ini memakai tata cara lampau dan memakai bahasa Melayu tempatan yang kaya susastra kemelayuan. (Istimewa/IDN Times)

OK Zulfani menjelaskan tradisi adat resam Melayu yang digelar saat ini memakai tata cara lampau dan memakai bahasa Melayu tempatan yang kaya susastra kemelayuan. Petuah tunjuk ajar mengartikan bahwa adat resam sangat penting bagi Puak Melayu dan jangan ditinggalkan.

“Dalam petuah atok moyang ada disebutkan bahwa nan berturai budi pekerti ,bergagan hidup sungguh berani, bersyahadat ugama nan Islami, adat resam sanjungan negeri,
bahasa santun hinggakan mati,” katanya. 

Oleh karena itu, istiadat penganugerahan gelar adat resam Melayu yang digelar sesuai dengan aslinya, agar tradisi bisa dikekalkan dan menjadi jati diri etnis Melayu. Kemudian, bahasa santun mesti pula dipertahankan agar Melayu tetap berakar pada kekuatan adab, adat, dan budayanya.

2. Penguatan budaya dan kesenian warisan leluhur

Tradisi adat resam Melayu yang digelar saat ini memakai tata cara lampau dan memakai bahasa Melayu tempatan yang kaya susastra kemelayuan. (Istimewa/IDN Times)

Ia menjelaskan, dalam istiadat penganugerahan gelar adat resam Melayu diawali dengan sarikata yang dibacakan untuk menjelaskan maksud dan tujuan acara dibuat, sebagai penguatan budaya dan kesenian warisan leluhur.

Setelah itu dipertunjukan tari menjunjung sembah yang ditarikan lima laki laki, dengan pola tari dan gerak yang asli dan khas Melayu. Tarian itu diiringi musik tradisi dengan sinandung yang membuat hadirin hening. Kemudian, tari menjunjung sembah digelarkan, berturut-turut diisi dengan maklumat penganugerahan gelar adat resam Melayu.

"Dan dianugerahilah empat tokoh, yaitu Muslil Siregar gelar Datuk Janardana Estungkara, Rumerahwaty Berutu gelar Datuk Darmastuti Cadudasa, Amry Syahputra gelar Datuk Danadyaksa Aryasatya dan Muhammad Yamin gelar Datuk Bujangga Nitimanta," sebut OK Zulfani.

Baca Juga: Ini 5 Fakta Tari Moyo dari Nias, Gerakannya Unik Mirip Elang

Berita Terkini Lainnya