Mengenal Upacara Adat Kawin Lari Dalam Masyarakat Batak

Secara konsep Mangalua atau kawin lari adalah pernikahan tidak resmi yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi. Manga dapat diartikan melakukan sedangkan lua dapat berarti membawa lari.
Mangalua memiliki arti secara leksikal melaksanakan kegiatan membawa lari. Pernikahan ini bisa terjadi oleh beberapa faktor yang mendorong dua orang sejoli melakukan Mangalua ini.
Seperti faktor ekonomi, restu, keluarga, dan lainnya. Simaklah uraian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktornya.
Mangalua bisa terjadi karena banyak hal. Di antaranya seperti ekonomi, restu orang tua, dan lainnya. Faktor ekonomi biasanya mendukung seseorang untuk melakukan Mangalua, dikarenakan ingin menghindari biaya sinamot yang mahal. Mengingat biaya sinamot adalah momok bagi setiap calon pengantin pria.
Namun ada juga yang melakukannya karena tak mendapatkan restu orang tua. Sepasang kekasih yang saling mencintai tapi tak direstui dan ingin segera menjalin bahtera rumah tangga, biasanya akan memilih melakukan Mangalua sebagai jalan cintanya.
Ada yang terjadi dengan izin orang tua ada juga yang terjadi dengan tanpa siapa pun yang tahu. Mangalua yang terlaksana dengan izin orang tua biasanya si gadis akan dibawa lari oleh pangerannya dan dibawa ke penghulu untuk menyatukan cinta mereka.
Tetapi ada juga yang langsung pergi berdua meninggalkan orang tuanya dan akan kembali setelah menghilang beberapa tahun. Sedangkan Mangalua tanpa izin orang tua atau bahkan tanpa siapa pun yang tahu biasanya terjadi karena ada suatu hal yang menghalangi bertemunya cinta si gadis dengan pangerannya.
Berikut beberapa fakta seputar Upacara Adat Mangalua:
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Fiksi Best Seller, Cocok Temani Kamu di Rumah Aja
1. Mangalua Suka-Suka
Mengenal upacara adat Mangalua suka-suka dapat dimulai dari jenis dan tata caranya. Melansir dari beberapa sumber Mangalua suka-suka termasuk dalam Mangalua yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua ataupun orang lain.
Terdapat sepasang kekasih yang nekat kawin lari karena beberapa sebab. Sepasang kekasih ini hanya menuruti kata hati dan tidak menjalankan adat yang berlaku. Sehingga Mangalua yang satu ini cenderung menghasilkan aib.
2. Mangalua Berdasarkan Agama
Mengenal upacara adat Mangalua berdasarkan agama dapat Anda ketahui dari cara si pria membawa lari gadis pujaannya ke penghulu. Biasanya dalam acara ini pihak pengantin pria menggelar jamuan makan bersama dengan sangat sederhana.
Acara adat pernikahan tidak dilaksanakan dan keluarga dari pengantin perempuan tidak hadir dalam acara ini.
3. Hal yang Harus Dilakukan Saat Mangalua
Terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan saat Mangalua. Diantara, yaitu jika seseorang membawa lari seorang gadis maka gadis itu harus dititipkan pada pihak ketiga.
Petugas agama dan keluarga bisa mengesahkan hubungan pernikahan pasangan gadis dan kekasihnya itu menjadi sah menurut agama, pesta keluarga harus berlangsung tanpa ada pihak wanita yang hadir, dan upacara mangadati akan dilaksanakan setelah pesta keluarga itu selesai.
4. Perspektif masyarakat terhadap Mangalua
Jika Anda mengenal upacara adat Mangalua secara mendalam, Anda akan tahu mengapa banyak perspektif masyarakat berbeda-beda satu sama lain. Perspektif yang berbeda ini tak jauh dari faktor lenyebab Mangalua.
Ada yang memang murni ingin menghindari sinamot karena masalah ekonomi yang kurang mampu, namun ada juga karena ingin menuruti kata hati tanpa ada yang merestui. Hal ini menjadikan pandangan baik dan buruk muncul di masyarakat.
Ditambah lagi dengan dasar seseorang memiliki pendapat yang berbeda-beda. Membuat perspektif masyarakat menjadi lebih beragam.
Itulah informasi mengenai Mangalua yang bisa menjadi penambah pembelajaran yang baik untuk Anda.
Baca Juga: Potret Geopark Sipinsur, Menatap Indahnya Danau Toba dari Humbahas