Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga Ngamuk

Gugus Tugas Medan dan Deli Serdang saling klarifikasi

Medan, IDN Times – Penanganan COVID-19 di Sumatra Utara semakin dipertanyakan. Koordinasi antar daerah dalam melakukan penanganan dinilai tidak baik. Buntutnya, jenazah pasien probable COVID-19 di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang sempat ditinggalkan di jalan, Minggu 20 September 2020 malam.

Jenazah yang ditinggalkan di dalam peti mati coklat itu adalah perempuan berinisial S yang merupakan warga Jalan Perkutut Raya, Perumnas Mandala. Sebelumnya, S sempat dirawat di Rumah Sakit Madani, Medan. Dia mendapat gejala COVID-19 dalam tingkatan sedang hingga berat sebelum akhirnya meninggal.

Pihak keluarga sempat tidak terima dengan status itu. Bahkan keluarga sempat memberontak sejak jenazah selesai menjalani pemulasaran di rumah sakit dan akan dibawa dengan ambulans. Video keluarga yang protes pun viral di media sosial.

1. Keluarga berang karena jenazah ditinggalkan

Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga NgamukPeti jenazah yang ditinggalkan dikerumuni pihak keluarga dan warga, Minggu (20/9/2020) malam. (Istimewa)

Dengan ambulans dan pengawalan polisi, jenazah dibawa ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Kenari, Jalan Garuda Ujung, Perumnas Mandala sekitar pukul 22.00 WIB. Namun menurut informasi di lapangan, peti mati itu ditinggalkan di jalan di depan gerbang pemakaman. Petugas yang membawanya pergi dari lokasi.

Saat itu juga, keluarga berdatangan dari rumah duka. Mereka langsung histeris. Kejadian itu pun mengundang warga sekitar.

“Bukan kena COVID-19 ini. Kejam kali orang itu. Bukan binatang ini Pak. Ini manusia, bukan binatang. Diturunkannya dari ambulans, enggak manusiawi ini,” teriak Rina Daulay, salah seorang anggota keluarga.

“Mamak kami ini kena kanker paru-paru, pernah kena ginjal, jantungnya juga kena,” imbuh Indra yang mengaku putra S.

2. Jenazah sempat dibawa ke rumah duka

Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga NgamukWarga membawa peti jenazah yang ditelantarkan ke rumah duka dengan truk bak terbuka. (Istimewa)

Keluarga sepakat membawa jenazah pulang ke rumah duka di Jalan Perkutut Raya. Mereka membawa peti dengan truk bak terbuka.

Satu jam berselang, petugas kepolisian ramai di lokasi perkuburan Jalan Kenari. Keluarga pun membawa kembali jenazah itu ke pemakaman.

Jenazah itu dimakamkan sekitar pukul 24.00 WIB. Ada beberapa petugas yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Warga yang sudah ramai juga mengerumuni pemakaman. Bahkan banyak yang tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

Baca Juga: Gak Patuhi Protokol, Pemprov Sumut akan Tutup Tempat Hiburan Malam

3. GTPP COVID-19 Medan sebut rumah sakit sudah bertindak benar

Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga NgamukWarga menggotong peti mati yang berisi jenazah korban COVID-19. (Istimewa)

Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 dr Mardohar Tambunan menjelaskan jika pihak RS Madani sudah bertindak benar. Dia juga sudah mendengar klarifikasi dari pihak RS Madani.

“Sebenarnya, tidak ada masalah. Pasien yang bersangkutan itu probable sedang menuju gejala berat. Keluarga sudah menandatangani bersedia ditangani secara COVID-19. Artinya kalau sudah menandatangani, kita siap untuk risiko seburuk apa pun,” kata Mardohar, Senin (21/9/2020).

Kata Mardohar, pihak rumah sakit hanya bertanggung jawab hingga pemulasaran jenazah. Meskipun jenazah juga diantarkan untuk diserahkan prosesnya kepada gugus tugas di Deli Serdang. Karena pasien merupakan warga Deli Serdang.

Mardohar menjelaskan setelah selesai pemulasaran dari rumah sakit, pihak keluarga mengatakan sudah berkoordinasi dengan GTPP COVID-19 Deli Serdang dan sudah bersiap di lokasi pemakaman.

“Masalahnya banyak dengan Deli Serdang ini. Mereka tidak punya tempat pemakaman umum (Khusus COVID-19). Terus petugas sudah dihubungi oleh pihak keluarga katanya ke Pihak rumah sakit. Karena rumah sakit sebatas pemulasaran. Tidak ikut penguburan,” ungkapnya.

Pihak rumah sakit, kata Mardohar, sudah cukup baik mengantarkan jenazah ke TPU. Namun saat sampai di sana, mereka tidak melihat ada petugas COVID-19 dari Deli Serdang yang menyambut. “Ini keterangan dari Direktur RS Madani. Ternyata tidak ada (Gugus Tigas Deli Serdang),” sambungnya.

4. Mardohar membantah petugas meninggalkan peti

Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga NgamukPemakaman jenazah berstatus probable COVID-19 dikerumuni warga. (Istimewa)

Saat mengantarkan ke pemakaman, kata Mardohar, keluarga sudah ramai menunggu. Petugas tidak bisa banyak berbuat. Saat itu petugas merasa ketakutan karena warga yang juga sudah mulai ramai.

Mardohar pun membantah jika peti itu ditinggalkan. “Petugas tidak berani ngomong dong, karena ramai dari pihak keluarga, daripada dibacok. Habis itu, petugas di suruh pulang. Bukan ditinggal (peti) itu. Bukan ditinggal,” sebut Mardohar berdasarkan keterangan pihak rumah sakit.

Harusnya, pihak GTPP COVID-19 Deli Serdang sudah bersiap di lokasi menyambut jenazah. “SOP-nya, gugus tugas setelah dihubungi pihak keluarga koordinasi dong dengan gugus tugas Kota Medan, atau gugus provinsi. Kan mereka enggak punya perkuburan khusus,” sambungnya.

Pemakaman Khusus COVID-19 di Kota Medan, saat ini berada di kawasan Simalingkar B. Sejak beberapa waktu lalu, hanya warga yang ber-KTP Kota Medan yang boleh dimakamkan di sana, karena keterbatasan tempat. Jika warga dari luar Kota Medan ingin dimakamkan di sana, ada aturan yang harus diikuti.

5. GTPP COVID-19 Deli Serdang membantah personelnya tidak berada di lokasi

Viral! Jenazah Pasien COVID-19 Ditinggalkan di Jalan, Keluarga NgamukPeti jenazah yang ditinggalkan dikerumuni pihak keluarga dan warga, Minggu (20/9/2020) malam. (Istimewa)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Deli Serdang yang juga Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Deli Serdang dr Ade Budi Krista membantah jika ada yang menyebut jika personel mereka tidak berada di lokasi. Dia menjelaskan, saat itupetugas yang mengantarkan jenazah tertahan oleh warga. Sehingga peti diturunkan di depan pemakaman.

“Gugus tugas (Deli Serdang) ada di dalam. Jenazah dibawa oleh keluarga ke rumah. Oleh Gugus Tugas Deli Serdang dijemput ke rumah dan akhirnya dikuburkan jam 12 malam,” jelasnya.

Dia berharap ada tindakan tegas untuk warga yang mengambil paksa jenazah. Karena kejadian ini sudah berulang kali terjadi.

Atas kejadian itu, pihak GTPP COVID-19 akan melakukan tracing kontak erat dan surveilans epidemologi. Dia pun meminta supaya masyarakat tidak melakukan hal seperti itu lagi. Karena bisa berpotensi menjadi klaster penularan baru di tengah pandemik COVID-19 yang belum juga mereda.

Baca Juga: Kasus Terus Meroket, Mampukah Rumah Sakit Tampung Pasien COVID-19?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya