Rumah Literasi Ranggi, Perkenalkan Kembali Permainan Tradisional

Ranggini juga soroti sejumlah kasus disekitaran Yayasan RLR

Medan, IDN Times - Permainan tradisional yang telah banyak dilupai atau mulai punah karena perubahan jaman, dan dampak dari dunia teknologi yang kian semakin digandrungi oleh anak-anak. Namun, kembali diperkenalkan lagi di Rumah Literasi Ranggi (RLR) yang berkolaborasi dengan Pasukan Dongeng. Hal ini juga sekaligus memeringati Hari Anak Nasional (HAN).

Ranggini selaku Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi mengatakan bahwa kegiatan ini guna menghibur dan memotivasi anak-anak untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas mereka.

Dalam rangka memeringati HAN tahun 2022, anak-anak diedukasi sambil bermain. Seperti mendongeng dengan cara menarik, kreatifitas origami, senam, peragaan pencak silat.

Selain itu, untuk permainan tradisional yakni congklak, catur, engklek dan enggrang batok.

"Karena kita melihat mereka menyerap games-games modern dari gadgetnya. Jadi kita coba mengalikan perhatian mereka, melalui permainan tradisional juga kesenian. Hari ini mereka lomba enggrang batok yang minggu lalu mereka sudah buat sendiri," jelas Ranggi pada IDN Times.

"Kalau kita lihat sepele ya permainan enggrang batok tapi ada nilai positif melalui enggrang itu, bagaimana mengarahkan motorik dasar anak-anak untuk menjaga keseimbangan, kecepatan, ketepatan, kecermatan, dan lain sebagainya. Jadi itu cukup menarik juga," tambahnya.

Acara ini digelar di Rumah Literasi Ranggi berlokasi di Komplek Perumahan PWI, jalan PWI, Desa Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.

Baca Juga: Rumah Literasi Ranggi, Bantu Dongkrak Minat Baca Anak-anak

1. Ranggini juga soroti beberapa kasus atau kondisi anak-anak saat ini selama berdirinya RLR

Rumah Literasi Ranggi, Perkenalkan Kembali Permainan TradisionalSuasana Hari Anak Nasional di Yayasan Rumah Literasi Ranggi (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Ranggini mengatakan telah menyoroti beberapa kasus atau kondisi anak-anak saat ini selama berdirinya RLR.

"Karena kita tahu bahwa anak-anak saat ini masih butuh perhatian, kondisi anak-anak Indonesia hari ini kita lihat sebagian besar oke (bagus) tapi tidak menutup mata juga untuk anak-anak yang khususnya anak marjinal di sekitar Rumah Literasi Ranggi," ujarnya.

Apalagi, dikatakan Ranggi bahwa ekonomi orangtuanya juga cukup memperihatinkan. Meskipun, banyak anak-anak tersebut yang sangat ingin belajar untuk meraih cita-citanya.

Selain faktor ekonomi, juga kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak-anak berdampak pada human trafficking.

"Jadi kita disini kegiatan rutin memberikan literasi walaupun itu sifatnya belajar sambil bermain. Bermainnya juga memiliki nilai edukasi tentunya," ucap Ranggi.

2. Ada 3 kata ajaib yang wajib diajarkan kepada anak-anak

Rumah Literasi Ranggi, Perkenalkan Kembali Permainan TradisionalSuasana Hari Anak Nasional di Yayasan Rumah Literasi Ranggi (Dok. Istimewa)

Diharapkan, Pemerintah dan pihak lainnya akan semakin peduli akan literasi anak-anak saat ini agar dapat membantu baik pemikiran hingga ekonomi.

"Literasi belum memiliki donatur. Masih bersinergi dengan teman-teman untuk kepedulian anak-anak ini. Bagaimanapun anak-anak ini adalah masa depan kita, generasi penerus bangsa. Kita gak tahu hari ini dia susah orangtua cuma pemulung tapi dengan gigih dan rido Allah bisa saja nanti jadi pemimpin. Akhlak dan karakter menjadi dasar walaupun tidak khusus tapi kita selipkan selalu dalam materi-materi kita," ucap Ranggi.

Di Rumah Literasi Ranggi, ada 3 kata ajaib yang wajib diajarkan kepada anak-anak yakni Tolong, Terimakasih dan Maaf.

3. Diharapkan anak-anak terlindungi dan mendapatkan haknya

Rumah Literasi Ranggi, Perkenalkan Kembali Permainan TradisionalSuasana Hari Anak Nasional di Yayasan Rumah Literasi Ranggi (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Sahman Simbolon sebagai Manager Pasukan Dongeng menambahkan bahwa acara ini merupakan dukungan Rumah Literasi Ranggi yang telah menjadi markas besar mereka.

Ada beberapa dukungan lainnya dari komunitas seperti Yayasan Duta Muda Indonesia, Putri Pendidikan, dan Putri Anak Sumut 2022 dan lainnya.

"Yang penting bagaimana caranya anak-anak itu mendapatkan haknya sebagai anak bermain dan kita sebagai orang dewasa memberikan itu. Kita juga memberikan pelajaran sains," katanya.

Pasukan Dongeng berharap anak-anak terlindungi, karena banyak masalah yang telah disoroti seperti anak jalanan yang dipekerjakan dibawah usia.

"Harapan kita itu ya tidak ada lagi. Tugas mencari nafkah itu orangtuanya bukan anak itu sendiri. Yang penting mereka terlindungi, seperti anak pada umumnya," harapnya.

Baca Juga: Eks Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk Dilaporkan ke KPK

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya