Aksi Berbeda Tolak Omnibus Law, AKBAR Sumut Gelar Panggung Seni 

Aksi dikemas dengan santai dan penuh tawa

Medan, IDN Times - Aksi menolak Omnibus Law masih terus dilakukan di Sumatra Utara. Massa Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat (AKBAR) Sumatra Utara kembali menyuarakan penolakannya terhadap UU Cipta Kerja itu selama beberapa hari terakhir selama beruntun.  

Tapi ada yang berbeda dari aksi Kamis (22/10/2020) sore tadi. Para demonstran menggelar  panggung seni di di aspal persimpangan Jalan Gatot Subroto. Bersama para seniman, mereka mendendangkan lagu, puisi dan teatrikal hingga penyalaan lilin sebagai bentuk penyampaian aspirasi tolak omnibuslaw.

1. Penolakan UU Cipta Kerja dikemas dengan karya seni

Aksi Berbeda Tolak Omnibus Law, AKBAR Sumut Gelar Panggung Seni Massa AKBAR Sumut menggelar panggung seni di Bundaran Gatot Subroto (IDN Times/Indah Permata Sari)

Antusiasme massa terlihat saat senja, dengan menikmati sajian karya seni yang disampaikan para perwakilan demonstran.

Narasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law yang mereka kemas sangat berbeda dari sebelumnya di beberapa titik kota Medan, yakni kantor Gubernur Sumut, kantor DPRD Sumut dan Kantor DPRD Medan. Kali ini unjuk rasa, dikemas dalam sajian karya seni yang mampu membius para demonstran.

Baca Juga: Dijanjikan 2 Rekannya Dibebaskan, AKBAR Sumut Bubar dari Polrestabes

2. Gelak tawa para demonstran memecah suasana di pinggiran jalan raya

Aksi Berbeda Tolak Omnibus Law, AKBAR Sumut Gelar Panggung Seni Massa AKBAR Sumut menggelar panggung seni di Bundaran Gatot Subroto (IDN Times/Indah Permata Sari)

Secara bergantian, para demonstran memperlihatkan kepiawaian membacakan puisi yang bertajuk penolakan Undang-Undang Omnibus Law.

Sesekali ledekan terdengar hingga mengundang gelak tawa para demonstran. Di balik tawa yang mungkin getir itu, sikap mereka tetap tegas, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. 

3. Massa nyalakan lilin sambil heningkan cipta

Aksi Berbeda Tolak Omnibus Law, AKBAR Sumut Gelar Panggung Seni IDN Times/Dwi Agustiar

Beberapa puisi dan lagu mereka sajikan bagi para pengguna jalan, yang lalu lalang melintasi pertigaan tersebut. Hingga saat ini, para demonstran tetap menikmati suasana, apalagi ditambah dengan cuaca mendung.

Di tangan mereka, terlihat lilin yang tengah dipersiapkan sebagai bentuk protes mereka atas situasi saat ini. Mereka menutupnya dengan penyalaan lilin dan mengheningkan cipta.

Baca Juga: [BREAKING] AKBAR Sumut Desak DPRD Ambil Sikap Terkait Omnibus Law

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya