YKI Catat Penyintas Kanker Payudara Paling Banyak di Sumut

Ada empat macam dukungan bagi penyintas kanker

Medan, IDN Times - Yayasan Kanker Indonesia  (YKI) cabang wilayah Sumut mendata penyintas kanker pada tahun 2022 bertotal 3.206 orang dengan 53 jenis penyakit.

Ada 6 jenis penyakit kanker yang mendominasi yaitu, kanker payudara sebanyak 393 orang, kanker darah atau leukemia 313 orang, kanker paru 293 orang, kanker kelenjar getah bening atau lymphoma 238 orang, kanker ovarium 203 orang, dan kanker saluran pernafasan 221 orang.

Dari data tersebut ada 4 Rumah Sakit rujukan yang ada di Sumatera Utara, yaitu RSUP H.Adam Malik, RS Haji Medan, RS dr.Pringadi, dan RS Murni Teguh.

Baca Juga: Polrestabes Medan Digeruduk TNI, Minta Penangguhan Penahanan Tersangka

1. Kurangnya pengetahuan orangtua tentang kanker jadi hambatan bagi anak penyintas mencari dukungan

YKI Catat Penyintas Kanker Payudara Paling Banyak di SumutIlustrasi kanker (freepik.com/kjpargeter)

Dr. Siti Zahara Nasution, selaku Sekretaris YKI Sumut menjelaskan banyak hal yang menjadi hambatan yang dihadapi bagi anak penyintas kanker dalam mencari perawatan dan dukungan.

Yakni, kurangnya pengetahuan orangtua tentang penyakit kanker dan tentang akses pengobatan dan kurangnya komitmen dan melaksanakan pengobatan hingga tuntas.

"Saat ini penderita penyakit kanker tidak perlu khawatir mendapatkan pengobatan dan perawatan, karena semuanya ditanggung oleh JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Mulai dari pemeriksaan, pengobatan hingga pemulihan, semuanya ditanggung oleh JKN,” jelasnya pada IDN Times.

Lanjutnya, pengobatan penyakit kanker tergantung dari stadium atau tingkat keparahan kankernya serta pada kondisi fisik atau stamina pasien tersebut.

“Adakalanya pasien kanker hanya ditangani dengan pembedahan atau operasi pengangkatan kankernya. Namun, terkadang butuh di kemoterapi, radiasi ataupun, imuno terapi, terapi target ataupun kombinasi dari 2 macam terapi,” tambahnya.

2. Faktor ekonomi untuk berobat kanker termasuk permasalahan aksesibilitas

YKI Catat Penyintas Kanker Payudara Paling Banyak di Sumutilustrasi kanker kolorektal atau kanker usus besar (novigenix.com)

Untuk permasalahan aksesibilitas terhadap perawatan kanker, menurutnya pasien tidak memiliki asuransi kesehatan. Sehingga ini akan didampingi oleh YKI dalam memfasilitasi pengurusan JKN. Hal ini juga mengingat faktor ekonomi dari masyarakat untuk berobat.

“Hambatan lain adalah faktor ekonomi yang membuat masyarakat memiliki keterbatasan, dalam pelaksanaan pengobatan dan perawatan. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang enggan untuk mendatangi pelayanan kesehatan untuk berobat,” kata Siti.

Baginya, ekonomi memang menjadi tantangan dalam pengobatan. Sehingga, dalam mengurus masalah kanker masih tertinggal jauh.

“YKI Sumut telah melakukan studi banding ke MAKNA/Majelis Kanker Nasional Malaysia, dan kami simpulkan bahwa dalam mengurus masalah kanker kita masih tertinggal jauh. Sebab, kita masih fokus pada penderita kanker sementara negara tetangga kita MAKNA bukan hanya memperhatikan yang sakit tetapi sudah juga memberikan bantuan pada keluarga yang sakit,” ungkapnya.

3. Ada empat macam dukungan bagi penyintas kanker

YKI Catat Penyintas Kanker Payudara Paling Banyak di Sumutilustrasi dukungan untuk keluarga yang memiliki kanker (cancer.org)

Siti mengatakan bahwa YKI Sumut selama ini telah memberikan 4 macam dukungan bagi para penyintas sebagai kebutuhan baik dukungan secara psikologis dan sosial dalam perjalanan penyembuhan.

Adapun 4 macam dukungan tersebut yakni dukungan afeksi atau saling menghargai. Pada dukungan ini mencontohkan saling mencurahkan kasih sayang, saling memperhatikan, dan saling mengingatkan.

Kemudian, dukungan informasi. Keluarga harus mencari informasi terkait kondisi anggota keluarga yang sedang sakit, agar dapat berkontribusi dalam pelaksanaan pengobatan dan perawatan.

Lanjut, dukungan emosional. Saling memuji, memotivasi dan saling menjaga kenyamanan perasaan.

Terakhir adalah dukungan material. Dukungan ini harus diwujudkan keluarga dalam aspek ekonomi, agar anggota keluarga yang sakit tidak sungkan dan tidak merasa bahwa dia sangat membebani keluarga karena sedang sakit.

Dirinya juga mengingatkan bahwa, sangat dibutuhkan komitmen seluruh masyarakat untuk menurunkan angka kesakitan dan menurunkan angka kematian. Akibat dari penyakit kanker, dengan cara menerapkan pola hidup sehat, yaitu dengan menerapkan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari.

CERDIK yang dimaksud adalah Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet atau konsumsi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh, Istirahat yang cukup dan Kelola stress dengan baik.

Baca Juga: Prodia Gelar Seminar untuk Edukasi Pencegahan Kanker Sejak Dini

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya