Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng Dikebumikan

Sudah setahun menjadi ABK di kapal Longxing 629

Tapanuli Tengah, IDN Times - Salah satu Jenazah TKI, Efendi Pasaribu (21) tiba di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (11/4) sekira pukul 03.00 WIB. 

Pria yang diketahui bekerja sebagai ABK kapal Longxing 629 itu dimakamkan oleh pihak keluarga di Desa Pahieme II, Kecamatan Sorkam.

Sebelumnya, salah satu jenazah ABK yang bekerja di sebuah kapal Longxing 629 viral. Jenazah yang diketahui berasal dari Indonesia itu dibuang ke laut oleh rekan-rekannya. 

1. Sudah setahun menjadi ABK di kapal Longxing 629

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanIstimewa (Dok/IDN Times)

Ayah Efendi, Hasurungan Pasaribu menyebut, anaknya sudah setahun bekerja menjadi ABK di kapal Jiongxing 629. Sebelum meninggal, anaknya itu sempat memberi kabar kepada keluarga.

"Tanggal 26 April itu terakhir dia (Efendi) kasih kabar sama kami. Kabar duka kami dapat dari Jakarta," jelasnya.

Ayah korban, Hasurungan Pasaribu menyebut, anaknya sudah setahun bekerja menjadi ABK di kapal Longxing 629. Sebelum meninggal, anaknya itu sempat memberi kabar kepada keluarga.

"Tanggal 26 April itu terakhir dia (Efendi) kasih kabar sama kami. Kabar duka kami dapat dari Jakarta," jelasnya.

Baca Juga: [UPDATE] Pasien Positif COVID-19 di Sumut Bertambah 17 Orang

2. Keluarga berharap penyebab kematian korban terungkap

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanIbu Efendi, Kelentina Silaban saat ditemui di rumah duka (Istimewa/Dok) IDN Times)

Kematian Efendi meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Meski jenazah telah berhasil tiba di Tapteng, pihak keluarga berharap agar penyebab kematian korban bisa terungkap.

"Harapan saya, ini harus diusut dulu sampai tuntas, apa yang terjadi sama anak saya dan kawan-kawannya," ungkapnya.

3. Muka Efendi terlihat membengkak

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanEfendi Pasaribu semasa hidup (Istimewa/Facebook)

Sementara itu, Ibu Efendi, Kelentina Silaban menambahkan, beberapa waktu lalu dia mengaku sempat berkomunikasi dengan korban melalui lewat video call. 

Saat itu, kata Kelentina kondisi anaknya sudah dalam keadaan sakit.

"Kulihatlah mukanya sudah membengkak. Kutanyalah, kenapa mukamu nak? Ini sakitku Mak, jangan nangis Mak itu dibilangnya sama kami, ia aku tak nangis nak, kubilang," tuturnya.

4. Sempat berencana ingin pulang ke Indonesia

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanIstimewa/facebook

Kelentina mengatakan, dua hari kemudian anaknya kembali menghubungi lewat video call. 

Dalam video itu, terang dia, anaknya sempat mengungkapkan ingin pulang ke Indonesia setelah selesai mengurus surat-surat di kantor.

"Kubilang, iya nak uruslah yah nak, biar berobat di kampung ya. Kemudian hari Minggu, itulah terakhir anakku menelpon sama ku," ujarnya.

5. Efendi menjadi ABK melalui agen

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanJenazah Efendi saat disemayamkan di rumah duka (Istimewa/Dok IDNTimes)

Lenteria menambahkan, Efendi Pasaribu bekerja di kapal tersebut sudah berlayar selama 13 bulan. Anaknya itupun bekerja menjadi ABK melalui agen.

Efendi, kata Lenteria juga sempat menyelesaikan pendidikan pelayaran di Jakarta kurang lebih 4 bulan. 

"Senin kutelepon tak ada lagi menjawab. Kemudian, manajernya menelepon dan menyatakan Efendi Pasaribu telah meninggal dunia," jelasnya.

6. Tiga rekannya dibuang ke laut

Meninggal di Kapal Longxing 629, Jenazah TKI Asal Tapteng DikebumikanIstimewa

Tulus Pasaribu, abang kandung Efendi Pasaribu sempat bercerita tentang adiknya itu. Menurutnya, Efendi adalah tipe orang yang tidak banyak bicara. Namun selalu berfikir dan bertindak dewasa.

Tulus mengaku percakapan terakhir dengan adiknya pada 26 April 2020 lalu. Saat berbicara, sang adik terlihat mengalami sesak napas.

"Esok harinya, kami dapat kabar, adik saya sudah pergi. Terakhir kami video call, kulihat kondisinya wajahnya membengkak,” ujarnya.

Tulus menambahkan, sebelumnya Efendi sempat bercerita tentang kondisi mereka saat menjadi ABK. Beberapa rekan adiknya itu mengalami sakit pada Desember 2019 lalu. 

"Bulan satu, sama bulan tiga itu, tiga orang dibuang ke laut. Sementara dia (Efendi) saat itu juga sudah dalam keadaan sakit. Pergi mendarat pun dari kapal lain," ujarnya.

Baca Juga: Jenazah ABK Dilarung ke Laut, Keluarga Kecewa Merasa Dibohongi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya