Ini Arti Surveillance Capitalism, Istilah Popular Zaman Now
pexels/karolina-grabowska
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
LANGKAT, IDN Times - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Kreatif Dan Produktif dari Rumah".
Pada webinar yang menyasar target segmen siswa, dihadiri oleh sekitar 891 peserta daring. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Nida Nidiana, Higher Primary Academic Coordinator Sekolah Madania; Azizah Des Derivanti, Akademisi Ilmu Komunikasi, Sumar Halin, Ketua LAN dan IGI Langkat dan Riza Zulkarnain Siregar, Sekretaris Gradasi P. Siantar dan KPOTI Simalungun.
Pada Sesi pertama, Nida Nidiana menyampaikan etika yang baik dalam penggunaan internet yaitu mematuhi hukum berlaku, hukum atau norma-norma yang dalam dunia internet. Tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya.
1. Pemicu tumbuhnya sebuah bentuk ekonomi digital
Shutterstock/Denis MaminGiliran pembicara kedua, Azizah Des Derivanti, mengatakan kita perlu tahu sebenarnya kita berada di zaman surveillance capitalism. Di mana hubungan antara user internet dengan perusahaan teknologi memicu tumbuhnya sebuah bentuk ekonomi digital dan itu dapat menjadikan jejak-jejak digital yang positif maupun negatif.
2. Dopamine detox itu dapat mendisiplinkan kita dalam bermain smartphone
Pexels.com/Artem BeliaikinTampil sebagai pembicara ketiga, Sumar Halin, menjelaskan pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang Mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional.
Pembicara keempat, Riza Zulkarnain Siregar menuturkan intinya dopamine detox itu dapat mendisiplinkan kita dalam bermain smartphone agar lebih produktif dan mencegah kecanduan tetapi bukan melarang.
3. Kita jangan sampai ketinggalan zaman
webNandieva Shahannaz selaku Key Opinion Leader menyampaikan masing-masing orang punya pribadi berbeda, untuk mencari desain inovasi kita harus mencari sendiri terus setiap hari dengan media liat saat ini jangan sampai ketinggalan zaman.
Baca Juga: Mengenal Oloan Nababan, Eks Tukang Semir yang Kini Punya Harta Rp95 M