SISJ Geber Jurnalisme Berkualitas lewat Data Sains Terbuka
Buka fellowship untuk 15 jurnalis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Data sains masih menjadi hal yang asing di tengah dunia jurnalistik. Society of Indonesian Science Journalists (SISJ) mendorong data sains menjadi upaya peningkatan kualitas dalam jurnalistik.
Sejumlah solusi dipaparkan dalam webinar bertajuk Membangun Data Sains yang diselenggarakan SISJ, lewat pertemuan daring, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga: Satpol PP Represif kepada Jurnalis, LBH: PJ Gubernur Harus Minta Maaf
1. Jurnalisme data masih menuai tantangan
Executive Director Indonesian Data Journalism Netrowk (IDJN), menyebut Wan Ulfa mengatakan, saat ini jurnalisme data masih menghadapi tantangan dalam penerapannya. Amatannya, masih banyak media yang belum memiliki tim data.
Jurnalis dituntut serba bisa alias palugada. Padahal, jurnalis masih serba terbatas dalam mengakses data. Redaksi tempatnya bekerja juga belum punya keseriusan dalam membangun jurnalisme data.
Selain itu, riset yang disajikan belum tentu menyentuh sudut pandang publik. “Audience butuh (data itu) nggak? Dan (audience) ngerti nggak sih dengan data yang diberikan,” katanya.
Baca Juga: FORJAK Kecam Perintangan dan Represifitas Satpol PP Pemprov Sumut