Pertaruhan Jabatan Bupati Madina dalam Pilpres Tidak Etis
Masyarakat sipil Madina menilai banyak keganjilan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Pengunduran diri Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution menuai respon publik. Tak sedikit yang terkejut dengan pengunduran diri yang disampaikan Dahlan lewat surat yang ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri. Namun yang masih menjadi pertanyaan, kenapa surat itu juga diteruskan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution?
Respon publik teranyar datang dari Kelompok Masyarakat sipil (Civil Society). Mereka menilai cukup banyak keganjilan dalam hal pengunduran diri sang Bupati.
Baca Juga: [BREAKING] Isi Suratnya, Bupati Madina Sebut Hasil Pemilu Mengecewakan
1. Dugaan pengunduran diri Dahlan karena Jokowi-Ma’ruf kalah di Madina jadi pertanyaan besar
Salah satu kelompok masyarakat sipil yang mempertanyakan pengunduran diri bupati adalah Yayasan Rumah Konstitusi Indonesia (YRKI). Salah satu pentolan YRKI Amir Hamdani Nasution menduga kuat ada unsur pertaruhan jabatan Bupati Madina terkait dengan perolehan suara di Pemilu 2019.
“Kami mendapat informasi, bupati pernah janji juga akan mundur kalau kalah 01. Tapi ini perlu ditelusuri juga. Jangan jangan juga ada tekanan dari masyarakat,” kata Amir Hamdani via selular, Senin (22/4).
“Kami juga ada dapat info dari rekan rekan yang baru balik dari sana, Bupati pernah janji juga akan mundur kalau kalah 01. Tapi ini perlu ditelusuri juga. Jangan jangan juga ada tekanan dari masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Madina Mundur, NasDem : Itu Persoalan Pribadi Beliau