Minat Baca Anak Indonesia Rendah, BBW Jual Buku dengan Harga Murah
Bazar buku di Lanud Soewondo dari tanggal 6-16 September
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Indonesia berada di tengah kekhawatiran minimnya minat baca. Data Most Littered Nation In The World menunjukkan, Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara. Hanya satu tingkat di atas Botswana.
Lantas, bagaimana sebenarnya upaya untuk meningkatkan minat berliterasi di Indonesia. Apalagi angka kelahiran setiap tahunnya terus meningkat.
Selain itu, perkembangan teknologi yang masif tidak bisa dibendung. Masyarakat sekarang lebih suka bertatap dengan gawai ketimbang membuka lembaran-lembaran buku.
Padahal perkembangan industri 4.0 dengan segala kecanggihannya mewajibkan kita terus mengasah kemampuan dan menambah ilmu pengetahuan. Membaca buku menjadi salah satu cara yang paling efektif.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah menjual buku berkualitas dengan harga murah.
Yuk simak informasinya:
Baca Juga: [BREAKING] Tri Handoko Borong Dua Gol, PSMS Kalahkan Persibat 3-1
1. Peringkat minat baca Indonesia memprihatinkan
Big Bad Wolf (BBW), penyelenggara bazar buku terbesar di dunia menyoroti soal minimnya minat baca itu. Sejak 2016, BBW terus digelar supaya minat baca meningkat.
“Dengan data inilah kami dari Big Bad Wolf membawa buku-buku terbaik ke Indonesia. Saya waktu pertama kali melihat data di Unesco, Ini sangat memprihatinkan,” kata Presiden Direktur PT Jaya Ritel Uli Silalahi.
Keprihatinan Uli, sapaan akrabnya, menyusul pada angka kelahiran di Indonesia yang cukup tinggi. Kata dia, setiap tahunnya ada 4 juta bayi yang lahir di Indonesia.
“Kebayang kalau anak-anak itu tidak diisi hal-hal yang baik. Dengan misi ini BBW datang ke Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Millennial Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi, Ini 5 Faktanya