TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masih Kaji New Normal, Gubernur Belum Izinkan Sekolah Dibuka Kembali

Normal Baru harus dibarengi kedisiplinan masyarakat

Warga mencuci tangan sebelum mengikuti salat Id berjamaah di Masjid Raya Al Mashun Kota Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Pandemik COVID-19 di Sumut belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Angkanya terus meningkat hingga tembus 362 kasus. Wacana New Normal atau normal baru pun mencuat ke publik.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun langsung melakukan kajian. Dia sudah menggelar rapat dengan jajarannya untuk membahas New Normal. Masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan corona. Supaya perekonomian bisa tetap berjalan dengan baik.

“New normal ini perlu dikonsep apa-apa saja yang dilakukan, karena kita tidak tahu kapan COVID-19  ini selesai. COVID-19 ini selesai kemungkinan  tidak bisa diprediksi, setahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun atau menjadi pendemik,” ungkap Edy Rahmayadi, Jumat (29/5).

Baca Juga: Mengeluh Sakit Perut, Seorang PNS Langkat Ternyata Positif Corona

1. Protokol pencegahan COVID-19 akan menjadi kebiasaan baru New Normal

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memantau dan meresmikan laboratorium PCR di RS USU (IDN Times/ Dok. Istimewa)

Bagi Edy, konsep new normal yang diinginkannya adalah bottom up atau dari atas ke bawah. Konsep new normal harus dibarengi juga dengan kedisiplinan masyarakat.

Dia mencontohkan, kebiasaan baru yang akan dilakukan di dalam New Normal misalnya tidak bersalaman saat bertemu dengan orang lain dan mewajibkan memakai masker kepada seluruh masyarakat. “Karena virus ini belum bisa kita jinakkan,” ungkapnya.

2. Belum izinkan sekolah beroperasi kembali

(Ilustrasi aktivitas sekolah) ANTARA FOTO/Maulana Surya

Sampai saat ini Edy Rahmayadi juga belum mengizinkan sekolah untuk beroperasi seperti biasa. Mereka masih merumuskan bagaimana protokol yang bisa dijalankan untuk di sekolah.

“Pendidikan, anak sekolah ini sampai kapan kita libur kan, kita pikirkan aturan-aturan yang baru, kondisi kelas yang baru, guru-guru yang harus bersih dari kemungkinan terpapar dari COVID-19,” ungkapnya.

Baca Juga: [UPDATE] Pecahkan Rekor, Positif COVID-19 di Sumut Bertambah 30 Orang

Berita Terkini Lainnya