TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kuliah Umum USU Soal Pelemahan KPK Diretas, Video Porno Muncul

Fakultas Hukum USU masih melakukan investigasi

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Medan, IDN Times – Kuliah Umum yang digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) diretas, Kamis (3/6/2021). Peretas atau yang lebih dikenal dengan sebutan hacker.

Kuliah umum itu digelar oleh Ikatan Mahasiswa Hukum Administrasi Negara (Imahara) Fakultas Hukum (FH) USU. Kuliah virtual itu bertajuk soal alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari sudut pandang Hukum Administrasi Negara.

Baca Juga: Berguna di Masa Depan, Ini 3 Tujuan Ikut Bergabung di AIESEC in USU

1. Video porno muncul di ujung webinar

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Guru Besar Ilmu Hukum USU Professor Ningrum Natasya Sirait mengatakan, peretasan itu dilakukan jelang penutupan acara. Saat itu, Ningrum tengah menyampaikan closing statemen. Tiba-tiba video porno muncul di layar.

"(Hacker) bisa mengambil kontrol screen share (yang disusupi video porno). Padahal, yang punya (kendali) pembicara dan panitia," kata Ningrum, Jumat (4/6/2021).

Ningrum menyesalkan peretasan itu. Meskipun acara tetap berlangsung. Ningrum mengatakan kepada para peserta untuk tidak menghiraukannya.

‎"Kami jalan terus, pas ketika saya memberikan closing statement. Jalan terus dan tidak kami hiraukan," ujarnya.

2. Ningrum menduga ada pihak yang tidak suka pembahasan soal KPK

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Selain Ningrum, kuliah umum itu juga dihadiri Beni Kurnia Illahi sebagai pembicara. Beni adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Bengkulu sekaligus Peneliti Pusako FH Universitas Andalas.

Ningrum menduga, ada pihak-pihak yang sengaja melakukan peretasan karean tidak suka dengan pembahasan soal pelemahan KPK. "Kalau mereka (hacker) sepakat dengan isi program pembahasan kami (tentang KPK). Pasti kami tidak di-hacked. Logika saja," ungkapnya.

Sejauh ini, pihak penyelenggara belum melaporkan kejadian peretasan itu ke polisi. Namun mereka siap, karena sudah memegang bukti-bukti yang dibutuhkan.

"Lagi kami pertimbangkan melaporkan (kejadian itu). Ada Cyber Police kan (untuk mengusut)," imbuhnya.

Baca Juga: USU Peringkat 9 Penerima Mahasiswa Jalur SNMPTN Terbanyak Tahun Ini

Berita Terkini Lainnya