TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kematian Makin Banyak, Komantab Kampanyekan Perlindungan Satwa Laut

Perlu penyadaran kepada masyarakat menjaga lingkungan

Kasus kematian lumba-lumba di Teluk Tapian Nauli, Pantai Barat Sumatra, Kabupaten Tapanuli Tengah beberapa waktu lalu. (Dok: Komantab)

Tapanuli Tengah, IDN Times – Teluk Tapian Nauli di kawasan Tapanuli Tengah menjadi habitat satwa laut yang langka dan dilindungi. Khususnya untuk penyu dan lumba-lumba.

Namun beberapa waktu terakhir terjadi kasus kematian satwa-satwa dilindungi itu. Komunitas Menjaga Pantai Barat (Komantab) memberikan catatan penting atas kasus-kasus yang terjadi belakangan. Komantab juga terus menyuarakan bagaimana pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan ekosistem.

Baca Juga: 5 Amalan Ibadah yang Baik Dilakukan di Bulan Syawal

1. Ada tiga kasus kematian terjadi dalam beberapa bulan terakhir

instagram.com/rekandivecenterwakatobi

Kasus-kasus kematian satwa langka dan dilindungi terjadi di Tapian Nauli beberapa waktu terakhir. Komantab mencatat setidaknya ada tiga kasus yang terjadi.

Pertama, pada Maret 2021, seekor lumba-lumba terdampar di kawsana perairan Gajah. Kemudian, kematian Penyu Lekang berbobot sekitar 60 an kilogram yang terdampar di perairan Pelabuhan Swasta di Kecamatan Sambas, Kota Sibolga yang akhirnya di evakuasi Komantab, Senin (10/5/2021).

Terakhir, seekor lumba-lumba yang terdampar dalam kondisi mati di perairan Batu Gajah, Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Mamalia itu akhirnya di evakuasi dan ditenggelamkan, Sabtu (15/5/2021).

2. Perlindungan terhadap satwa laut dilindungi masih lemah

Dok.IDN Times/Istimewa

Ketua Komantab Damai Oktavianus Mendrofa mengatakan, kasus beruntun ini menjadi catatan buruk terhadap perlindungan terhadap satwa dilindungi. Dalam tiga tahun berturut sejak 2019 Komantab mencatat, kasus demi kasus terus terjadi. Kasusnya didominasi kematian penyu.

Ketua Komantab Damai Mendrofa mengatakan, kasus kasus tersebut menjadi bukti masih kurangnya upaya perlindungan terhadap hewan dilindungi di Teluk Tapian Nauli.

"Penyebabnya bisa apa saja, terpancing, terjerat jaring, plastik, tabrakan dengan kapal dan lain sebagainya. Muaranya tentu perlu peningkatan penyadartahuan, bahwa hewan-hewan tersebut seharusnya dijaga, dilindungi dan bukan diganggu apalagi ditangkap lalu dibunuh, ini sangat disayangkan," kata Damai, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Bangkai Lumba-lumba Ditemukan di Lokasi Wisata Batu Gajah Tapteng

Berita Terkini Lainnya