TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jusuf  Kalla Sebut Aksi Teroris Kebanyakan Direncanakan di Kamar Kos

Masjid harus disejahterakan

Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat berkunjung ke Kota Medan, Selasa (7/1) (YT Haryono for IDN Times)

Medan, IDN Times – Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menjelaskan soal penyebaran paham teroris yang kerap terjadi di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menegaskan jika aksi-aksi terorisme kebanyakan bukan direncanakan di masjid.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pelantikan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Utara di Kota Medan, Selasa (7/1). Dia pun mengatakan, masjid harus terus meningkatkan fungsi masjid.

1. Aksi teroris sering direncanakan di kamar kos

Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat berkunjung ke Kota Medan, Selasa (7/1) (YT Haryono for IDN Times)

JK –sapaan akrab Jusuf Kalla—mengatakan jika penyebaran ideologi teroris kerap terjadi di kamar kos. Dia tidak sepakat jika ideologi jahat itu disebarkan lewat masjid.

Dia pun meminta agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah atau berhubungan dengan Tuhan (Habluminallah). Harusnya, Masjid juga bisa mengedepankan soal hubungan manusia dengan manusia lainnya (Habluminannas).

"(Saya) tidak pernah (dengar) bahwa teror direncanakan di masjid, nggak ada, hampir semua teror direncanakan di kos kosan, jadi lebih berbahaya rumah kos dari pada masjid apabila berbicara radikalisme," ujar Jusuf Kalla dalam pidatonya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Dikado Vespa Excel oleh Paspampres, Begini Sejarahnya

2. Jusuf Kalla mencontohkan kasus penyerangan mantan Menko Polhukam Wiranto

(Ilustrasi terorisme) IDN Times/Sukma Shakti

Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu membuat kasus penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto sebagai contoh. Kata dia, pelaku merancang aksi penyerangan itu di dalam kamar kos.

"Barangkali itu maka masjid harus dijaga bagaimana harmonisasinya dengan masyarakat,  dan selaras dengan masjid, lain lainnya," ujar Jusuf Kalla

3. Masjid juga harus menjadi lembaga pendidikan masyarakat di sekitarnya

Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat berkunjung ke Kota Medan, Selasa (7/1) (YT Haryono for IDN Times)

Kemudian, Jusuf Kalla juga berharap masjid bisa menjadi tempat pendidikan masyarakat. Misalnya pada bidang kesehatan, ekonomi dan lainnya.

" (Misalnya) bagaimana masyarakat  meningkatakn ekonomi lewat kebersamam dan lewat kewirausahaan lewat koperasi. Maka itu masjid menjadi tempat yang baik. Kita tidak ingin masjid megah tapi masyarakatnya  kumuh dan miskin," ungkapnya.

4. Indonesia beruntung punya penduduk mayoritas Muslim

Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla saat berkunjung ke Kota Medan, Selasa (7/1) (Humas Pemprov Sumut)

JK juga menyampaikan, hidup di negera yang mayoritas muslim dan damai adalah suatu berkah yang patut disyukuri.

"Kita harus bersyukur karena Indonesia ini diberikan berkah dengan mayoritas muslim dengan kehidupan beragama yang damai, beberapa masjid dibangun lewat swadaya masyarakat, di dunia ini hanya ada dua yang melakukan itu Indonesia dan Pakistan, selebihnya di beberapa negara pemerintahlah yang membangun masjid," ujarnya.

Baca Juga: Purna Tugas dari Wapres, Ini Rencana Jusuf Kalla Selanjutnya

Berita Terkini Lainnya