TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Istri Hakim Jamaluddin Janjikan Umrah Bareng pada Pelaku Pembunuhan

ZH istri Jamaluddin diduga terlibat asmara dengan JP

JP dan ZH berada dalam satu mobil saat reka adegan kasus pembunuhan Hakim Jamaluddin berada di pelataran Coffee Town, Jalan Ringroad, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Kasus pembunuhan berencana terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin memasuki babak baru.  Polda Sumut menggelar reka adegan di sejumlah lokasi di Kota Medan, Senin (13/1).

Tiga tersangka, ZH (istri Jamaluddin), JP (eksekutor) dan RF (eksekutor pembantu) dihadirkan dalam rekonstruksi ini.

Rekonstruksi ini menguak fakta baru. Mulai dari curhat sang istri kepada JP yang disebut-sebut sebagai kekasih gelapnya. Hingga rencana eksekusi nyawa Sang Pengadil yang dikenal ramah di lingkungan PN Medan itu.

Rekonstruksi kali ini menandai dimulainya penyidikan kasus yang menyita perhatian publik itu. Kejaksaan Negeri Medan juga sudah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus itu dari kepolisian. Jika berkasnya lengkap, kasus yang menyita perhatian publik itu akan segera disidangkan

Baca Juga: Rapinya Pembunuhan Hakim Jamaludin dan ‘Drama’ Sempurna Sang Istri

1. ZH curhat kepada JP bahwa dia ingin mati karena tak tak tahan melihat kelakuan Jamaluddin

Warunk Everyday menjadi tempat ZH curhat kepada JP soal kelakuan Jamaluddin hingga niatan menghabisi nyawa suaminya itu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Perempuan 41 tahun itu tak mampu mengangkat kepalanya saat diboyong ke Warunk Everyday. Sebuah kafe di Jalan  Ringroad, Kota Medan. Kafe yang tengah direnovasi itu dijaga ketat polisi sepanjang reka adegan berlangsung.

Saat masuk ke dalam kafe, ZH harus dipegangi oleh sejumlah Polwan. Dia terus mencoba menutupi wajahnya dari sorot kamera dengan kerudung hitam dan masker penutup mulut.

Di lantai dua, reka adegan menampilkan cerita ZH bertemu dengan JP awal November 2019. Saat pertemuan itu ZH mencurahkan isi hatinya tentang Jamaluddin kepada laki-laki 42 tahun itu.

ZH mengatakan jika dia ingin mati. Lantaran dia tak tahan melihat tingkah laku suaminya yang diduga juga memiliki hubungan istimewa dengan perempuan lain.

"Suami saya terus menerus berselingkuh dengan perempuan-perempuan lain dan dari pertama perkawinan saya dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan mengadu ke kakak-kakak kandungnya, adik kandungnya tapi mereka tidak berdaya apa-apa. Saya coba minta cerai katanya jangan coba-coba minta cerai dengan saya karena perceraian kedua saya akan malu karena saya seorang hakim sementara dia menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya," kata Zuraidah memeragakan curhatannya kepada JP.

Dalam pertemuan itu, juga terungkap  soal niatan ZH menghabisi Jamaluddin. Dia meminta JP untuk menjadi eksekutor. Niatan itu diamini oleh JP. Apalagi mereka berdua diduga terlibat asmara.

2. JP merekrut adik kandungnya untuk membantu eksekusi

Tersangka JP diboyong petugas saat reka adegan perencanaan pembunuhan Hakim Jamaluddin, Senin (13/1) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Setelah niatan ZH dituruti JP. Laki-laki yang  juga berprofesi sebagai pengacara itu langsung menyusun rencana pembunuhan. Dia menemui RF, 29 di warung miliknya di kawasan Jalan Setia Budi, Medan. RF sendiri merupakan adik kandung JP beda ibu.

Lantas JP pun bercerita kepada JP jika ZH sedang dirundung masalah rumah tangga dengan Jamaluddin.

JP pun mengajak RF untuk bertemu dengan ZH. Supaya RF mendengar langsung cerita dari ZH. RF pun mengiyakan ajakan itu.

3. Nyawa Jamaluddin ditimang di Coffee Town

ZH (pakai masker) terus tertunduk selama rekonstruksi pembunuhan suaminya, Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Senin, 25 November 2019 JP kembali bertemu dengan ZH. JP juga menghubungi RF untuk datang ke Coffee Town sekira  pukul 11.00 WIB. Kafe itu berlokasi di Jalan Ngumban Surbakti, Medan.

“Coffee Town ini lokasi adegan ketiga. Di mana ketiga korban pertama kali bertemu secara bersamaan. Di sini tempat merencanakan pembunuhan itu,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Andi Rian Djajadi.

Saat itu, JP kembali menceritakan soal masalah rumah tangga Jamaluddin. Saat itu JP mengatakan jika ZH ingin suaminya dibunuh.

Saat itu RF sempat ragu. Dia kembali menanyakan soal niatan ZH untuk menghabisi nyawa suaminya.

4. ZH berniat menikah dengan JP, hingga iming-iming umrah bersama setelah menghabisi Jamaluddin

JP dan JH dalam satu mobil saat memeragakan adegan rekonstruksi pembunuhan Hakim Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam pertemuan di Coffee Town, ZH menyatakan keseriusannya untuk menghabisi nyawa suaminya. Bahkan dalam pertemuan itu, ZH juga menyatakan niatannya untuk menikah dengan JP. Sekaligus meyakinkan RF yang sedikit ragu.

“Kakak serius. Memang rencana kami mau nikah, kakak enggak main-main. Selama ini kakak enggak tahan, udah lama kakak, udah cukup sakit hati lah," ujar ZH.

Saat itu juga ZH juga menyampaikan akan memberikan upah Rp100 juta setelah melakukan eksekusi. Biadabnya, ZH juga mengajak JP dan RF berangkat umrah setelah Jamaluddin tewas.

Iming-iming berangkat umrah membuat RF semakin yakin. Sehingga akhirnya dia ikut menjadi eksekutor.  

Baca Juga: Anak Hakim Jamaluddin Minta Ibu Tirinya Dihukum Mati

Berita Terkini Lainnya