Harimau Makan Ternak, BBKSDA: Manusia yang Merangsek ke Rumahnya
Sudah 21 kali terjadi konflik manusia dan harimau di Langkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Harimau Sumatra terus memangsa ternak warga di kabupaten Langkat, Sumatra Utara dalam beberap waktu terakhir. Konflik yang teranyar memakan korban lima ekor lembu di kawasan Desa Batukatak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Senin (11/1/2021).
Bahkan kabar teranyar dari lapangan menyebut, Harimau Sumatra juga memangsa lembu warga di Desa Seibamban, Kecamatan Batang Serangan, Langkat hari ini. Publik pun dibuat bertanya-tanya. Kenapa Harimau Sumatra lebih intens muncul belakangan?
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut memberikan analisis sementaranya. Analisa BBKSDA menunjukkan, harimau yang memansa lembu di Batu Katak diduga kuat sama dengan yang terjadi di Desa Lau Damak beberapa hari sebelumnnya. Karena jarak kedua lokasi hanya sekitar 2 Km.
Baca Juga: 5 Lembu Ternak Warga di Langkat Mati, Diduga Harimau Keluar Hutan Lagi
1. Sudah 21 kali konflik harimau Sumatra terjadi di Langkat sepanjang 2020 hingga Januari 2021
BBKSDA mencatat, sudah 21 kali terjadi konflik antara manusia dan Si Belang di Kabupaten Langkat. Lokasinya tersebar di tiga kecamatan mulai dari Bahorok, Batang Serangan dan Besitang. Korban konflik ini umumnya lembu yang merupakan ternak milik warga.
Tiga kecamatan ini merupakan kawasan yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kawasan yang juga sebagai habitat Harimau Sumatra.
Hotmauli merinci, pada Januari 2020 terjadi 2 konflik, Februari 2 peristiwa, Mei 5 kejadian. Kemudian padaJuni 6 kali, Oktober 2 kali, Desember 2 kali dan Januari terjadi lagi.
“Areal itu, secara hukum statusnya hutan, tapi vegetasinya sudah menjadi kebun sawit dan karet dan sudah berlangsung lama, tanamannya pun sudah tua,” jelas Hotmauli.
Baca Juga: Konflik Harimau dan Manusia, Petugas Bersiaga dan Pasang 2 Perangkap