TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Edy Merasa Kebingungan Jadi Gubernur: Seperti Pindah ke Planet Lain

Edy ingin IASPRO bantu assesmen staf di pemerintahan

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri pelantikan IASPRO, Senin (25/7/2022). (Diskominfo Sumut)

Medan, IDN Times  - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi bercerita soal dirinya yang hampir empat tahun memimpin. Dia mengaku kebingungan dengan kerja-kerjanya sebagai gubernur.

Hal ini disampaikan Edy dalam pidato pada acara pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IASPRO Sumut periode 2021-2026, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (25/7/2022).

Edy ingin IASPRO membantunya. Termasuk melakukan assesmen kepada SDM di Pemprov Sumut. Sehingga upaya pembangunan SDM berkualitas bisa ditingkatkan.

"Saya sependapat bahwa SDM itu harus kita tata dan menjadi prioritas. Karena dunia terus berkembang, dan negara kita termasuk yang jumlah penduduknya besar," ujar Edy.

Ke depan, Edy bakal sering memanggil IASPRO untuk membantunya melakukan assesmen di jajarannya. "Saya apresiasi ini, dan saya akan sering panggil anda supaya kita bisa sharing (bertukar pikiran)," ungkapnya.

Baca Juga: Mirip Citayam Fashion Week ada di Medan, Edy: Jika Negatif Saya Larang

1. Cerita Edy bingung menjadi gubernur, tidak ada yang mengetesnya

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri pelantikan IASPRO, Senin (25/7/2022). (Diskominfo Sumut)

Dalam sambutannya itu, Edy juga bercerita soal kebingungannya menjadi gubernur. Tidak ada yang  melakukan assesmen kepada dirinya. Padahal, itu dinilainya perlu. Tes yang pernah diikutinya, hanya saat dia mendaftar menjadi calon gubernur.

“Saya dicek kesehatan, kemudian psikologi. Yang saya lihat psikologi intelegensia. Tetapi yang dites, jam 8 di tes, jam 1 konseling. Saya tidak tahu apa yang dites dan apa yang dikonseling.  Jam 3 selesai, abis itu tidak pernah diumumkan, saya pantas atau tidak menjadi gubernur,” ungkapnya.

Ini begitu berbeda saat dia meniti karir di militer. Saat menjadi prajurit perwira, Edy dites rutin enam bulan sekali.

“Kok harus dites? Begitu dia berangkat perang. Terlambat saja dia mengangkat senjata itu, dia mati,” imbuhnya.

2. Saat menjadi gubernur, Edy sampai merasa pindah ke planet lain

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri pelantikan IASPRO, Senin (25/7/2022). (Diskominfo Sumut)

Bagi Edy, tes itu penting. Sehingga bisa mengukur sudah sejauh mana kepemimpinannya. Apalagi dia harus menanggungjawabi 15 juta masyarakat Sumut di 33 kabupaten/kota.

Dia pun bercerita merasa kebingungan ketika menjabat gubernur.

“Jadi hidup ini tak boleh main main. Saya seperti pindah ke lanet lain sekarang ini. Serba kebingungan saya. Waktu setahun, saya pikir menyesuaikan. Dua tahun menyesuaikan. Tiga tahun ini menyesuaikan. Empat tahun tak sesuai sesuai juga,” katanya.

Baca Juga: Koi Show Sumut 2022, Edy Turunkan 4 Ekor Ikan Miliknya

Berita Terkini Lainnya