TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bicara Premanisme di Sumut, Kapolda Panca: Bukan Hal Baru!

Pedagang menjadi tersangka karena membela diri

Kapolda Sumatra Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak. (Istimewa)

Medan, IDN Times – Kasus premanisme di Sumatra Utara kian santer. Beberapa kejadian bahkan menjadi buah bibir di linimasa media sosial. Meski sudah berulang kali ditindak, kasusnya ibarat patah tumbuh hilang berganti.

Mulai dari kasus pungutan liar berdalih uang keamanan hingga pemerasan yang berujung pada penganiayaan terjadi. Bahkan sejumlah pelaku juga mengatasnamakan diri dari organisasi kepemudaan.

Kapolda Sumatra Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak memberikan sorotan pada kasus-kasus yang terjadi. Salah duanya adalah kasus dugaan pemerasan di Pasar Gambir Deliserdang dan Pasar Pringgan Kota  Medan. Dalam dua kasus ini, pedagang yang menjadi korban, justru menjadi tersangka karena dilaporkan balik oleh pelaku.

Baca Juga: Korban Penusukan Tersangka, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Dicopot

1. Kata Kapolda Panca, premanisme menjadi tantangan polisi

Ilustrasi para tahanan. (Twitter.com/PalPrisoners)

Panca menyebut, jika premanisme bukan menjadi hal baru di Sumut. Saban kali pemimpin Polda Sumut berganti, kasusnya tetap ada.

“Saya minta ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Ini bukan hal baru, ini menjadi tantangan kita,” ujar Panca, Senin (1/11/2021) malam.

2. Masyarakat harus berani melapor jika ada tindakan premanisme

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti yang terjadi di Pasar Pringgan dan Gambir. Kata Panca, di sana ada kesepakatan antara pedagang dan organisasi kepemudaan terkait uang pengamanan. Panca mendorong masyarakat berani mengadu ke polisi jika menemukan tindak pidana premanisme.

“Medan baru dan Percut berkaitan uang pengamanan sudah lama, sangat lama itu terkait dari organisasi kepemudaan (OKP) dan itu disepakati oleh mereka dan di Percut seperti itu kondisinya,” ujar Panca.

Namun, kata Panca, selalu ada yang mengambil kesempatan dan mengatasnamakan OKP. “Tapi yang meminta bukan orang biasa yang meminta. Artinya, untuk pengamanan sendiri sudah dikelola masyarakat sekitar,”ujarnya

“Bagi yang mencari keuntungan dengan upaya paksa saya tidak segan-segan menindak tegas para preman yang mencoba mengambil keuntungan dari masyarakat kecil.” imbuhnya.

Baca Juga: Korban Penusukan jadi Tersangka, Kapolda Panca: Kesalahan Prosedur

Berita Terkini Lainnya