TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belasan Santriwati Penghafal Al-Qur'an di Medan Terpapar COVID-19

Satu di antaranya masih berusia anak

Ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Medan, IDN Times -  COVID-19 menulari para santriwati penghafal Al-Qur'an di Rumah Tahfiz Kitabina Yatim dan Dhuafa, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara.

Menurut pengurus rumah tahfiz itu, ada 18 orang yang terpapar. Para santriwati yang ada di sana selama ini hanya berkegiatan di dalam rumah tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Kepulauan Riau, Riau dan beberapa kabupaten/kota di Sumut.

Baca Juga: Sebanyak 1.500 Orang Ikut Vaksinasi Massal di Kejati Sumut

1. Satu di antara santriwati yang terpapar masih berusia anak

Ilustrasi tenaga medis. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Penularan COVID-19 memang tidak mengenal usia. Anak-anak juga berisiko tinggi untuk tertular.

Di Rumah Tahfiz itu, satu dari 18 santriwati yang tertular masih berusia anak.

“Ada yang usia 12 tahun,” ujar Pendiri Rumah Tahfidz Kitabina Yatim dan Dhuafa, Farhad Abu Fadilah, Kamis (1/7/2021).

2. Saat ini para santriwati yang terpapar menjalani isolasi di RS Royal Prima

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sejauh ini, para santriwati yang terpapar hanya mengalami gejala ringan seperti batuk. Pengelola menduga,penularan terjadi setelah seorang ustazah di sana terpapar COVID-19. Ustazah tesebut baru saja pulang dari satu daerah di Jawa. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ustazah dan dua santri lainnya. Hasilnya, ketiganya positif.

Pelacakan kontak erat dilakukan. Ada 24 orang yang diperiksa menggunakan metode tes usap PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasilnya 15 orang santriwati positif COVID-19.

Pihak pengelola langsung menghubungi Puskesmas setempat. Para santriwat yang terpapar kemudian dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima untuk menjalani isolasi.

“Kondisi anak-anak kita semua baik. Mereka riang. Karena  mereka membaca Alquran setiap hari,” ujarnya.

Farhad berharap, masyarakat bisa mendoakan yang terbaik untuk para santriwati yang tengah menjalani isolasi. Saat ini, kegiatan di rumah tahfiz itu dihentikan sementara waktu.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Pada Anak di Sumut 3.891 orang, Kota Medan Juara

Berita Terkini Lainnya