TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bayi di Madina Lahir Abnormal, Diduga Terpapar Merkuri Tambang Ilegal

Satu di antaranya lahir dengan otak di luar tempurung

Ilustrasi bayi (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Mandailing Natal, IDN Times – Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara mendapat persoalan serius. Sejumlah bayi di sana lahir dalam keadaan abnormal.

Informasi yang dihimpun, kelahiran bayi abnormal diduga disebabkan terpapar merkuri sebagai zat pemisah di tambang. Karena tak sedikit masyarakat yang bekerja di pertambangan ilegal di sana.

Baca Juga: Terkendala Biaya di RS, Jenazah Bayi Dibawa Pulang oleh Ojek Online

1. Seorang bayi lahir dengan otak di luar tempurung kepala

Ilustrasi bayi (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kasus kelahiran bayi abnormal yang teranyar terjadi di Desa  Aek Garingging, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Madina, Provinsi Sumatera Utara, lahir pada Senin (18/11). Bayi itu lahir dengan otak yang berada di tempurung kepala (Anenchepali).

Bayi malang itu lahir dari pasangan Desmawita, 35 dan Soki Btr, 43. Anak tersebut lahir dengan berat badan 3.200 gram dan panjang 50 cm mempunyai kelainan dengan otak di luar tempurung kepala.

Nahasnya, nyawa bayi itu tak selamat. Dia meninggal di hari yang sama sekira pukul 19.00 WIB.

2. Sudah enam bayi lahir abnormal di Mandailing Natal

Ilustrasi bayi (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sebelumnya, seorang bayi asal Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Madin, lahir dengan kelainan usus di luar (Gastroschisis), dan sempat rujuk ke rumah sakit di Padang, Sumatera Barat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madina dr Nondang Eflita mengatakan, pihaknya  mencatat ada enam bayi terlahir abnormal dalam kurun dua tahun belakangan ini. Mereka lahir dengan cacat bawaan.

“Sudah ada enam bayi baru lahir yang menurut hasil diagnosa mengalami cacat bawaan omphalocele (usus keluar dari perut tepat di pusar), Anencephali (cacat tabung saraf), Cyclopia (Bayi lahir dengan satu mata), dan Gastroschicis (Usus berada di luar),” ungkap Nondang, Selasa (19/11).

Baca Juga: Kenapa Serikat Pekerja Takut Ahok Jadi Bos Pertamina?

Berita Terkini Lainnya