TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angka COVID-19 Sumut Memprihatinkan, Tenaga Medis Terus Berjatuhan

Sudah sembilan tenaga medis yang meninggal dunia

Ilustrasi Tenaga Medis di tengah Pandemik COVID-19 (Instagram.com/rscm.official)

Medan, IDN Times – Duka menyelimuti Sumatra Utara. Satu per satu tenaga medis berjatuhan karena COVID-19.

Angka COVID-19 di Sumut pun kian memprihatinkan. Kian hari jumlahnya meningkat signifikan. Teranyar dokter Andhika Kesuma Putra meninggal karena COVID-19.

Baca Juga: Kisah Almarhum Dokter Andhika, Sejak Awal Siap Syahid Melawan COVID-19

1. Mengenang Andhika Kesuma Putra, dokter paru terbaik yang meninggal karena COVID-19

Ilustrasi tenaga medis COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut lewat keterangan tertulisnya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga Andhika Kesuma Putra. Dia gugur dalam tugas melawan COVID-19 pada 1 Agustus 2020.

Andhika merupakan salah satu dokter spesialis paru yang memiliki karier cemerlang di Sumut. Selama pandemi dia pernah bertugas di Rumah Sakit (RS) GL Tobing selain juga bertugas di RS Colombia Asia.

“Almarhum dokter Andhika selama masa pandemi COVID-19 mendedikasikan dirinya untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Sumut. Dia melakukan perawatan langsung kepada pasien yang terpapar COVID-19,” kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Senin (3/8/2020).

2. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol pencegahan bantu ringankan tenaga medis

Ilustrasi tenaga kesehatan. ANTARA FOTO/Fauzan

Catatan Aris, sudah sembilan tenaga medis yang gugur dalam penanganan COVID-19. Aris pun berharap supaya masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena ini merupakan cara paling ampuh untuk menghambat penyebaran COVID-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin akan dapat mengurangi beban tugas tenaga medis dalam melakukan perawatan pasien COVID-19.

“Selain menyuci tangan teratur, menggunakan masker, menjaga jarak dan meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat juta diminta tetap mengurangi interaksi dengan orang lain. GTPP COVID-19 Sumut juga meminta kepada masyarakat segera mandi setelah beraktivitas di luar dan berganti pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga,” ujarnya.

Soal protokol kesehatan, masih masyarakat yang membandel. Masih banyak yang tidak menggunakan masker atau pun menjaga jarak. Terbukti di beberapa lokasi wisata yang sudah dibuka, junlah masyarakat membludak.

Masyarakat masih menganggap istilah New Normal atau normal baru dengan sudah tiadanya COVID-19. Sehingga mereka sepele untuk menjalankan protokol pencegahan.

Baca Juga: Dokter Muda Spesialis Paru Meninggal di Medan, Dikenal Pekerja Keras

Berita Terkini Lainnya