TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akan Dievakuasi, Kambing Hutan yang Masuk ke Pemukiman Perteguhen Mati

Kondisi kulitnya berkudis, badannya kurus

Kambing hutan yang ditemukan masyarakat Dusun Perteguhen, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, sebelum akhirnya mati saat hendak dievakuasi. (Dok: BBTNGL)

Langkat, IDN Times  - Seekor Kambing Hutan Sumatra ditemukan masyarakat dalam keadaan diduga sakit di Dusun Perteguhen, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Senin (11/7/2022). Satwa bernama ilmiah capricornis sumatraensis sumatraensis itu ditemukan dalam keadaan memprihatinkan. Nahas, kambing itu mati saat  hendak dievakuasi.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) V Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Palber Turnip mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait kambing hutan itu. Satwa yang masuk dalam daftar dilindungi itu, pertama kali ditemukan oleh masyarakat.

“Sangat kita sayangkan, satwa tersebut mati saat kita hendak melakukan evakuasi,” ujar Palber Senin malam.

Baca Juga: Angkot Seruduk Truk yang Sedang Berhenti, 2 Penumpang Tewas

1. Kondisi kulit kambing hutan berkudis, bulunya rontok

Kambing hutan yang ditemukan masyarakat Dusun Perteguhen, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat mati saat hendak dievakuasi. (Dok: BBTNGL)

Kata Palber, kambing hutan itu ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB oleh masyarakat. Kondisinya terlihat lemah.  Kulitnya berkudis, badannya sangat kurus. Kambing malang itu dinyatakan mati pada pukul 20.00 WIB.

“Petugas kita di lapangan sempat melihat, dia masih mampu berdiri tegak,” ujar Palber.

Jika tidak mati, rencananya malam ini satwa itu akan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Setelah dinyatakan mati, petugas bersama masyarakat menguburkan bangkai kambing hutan itu di sekitar lokasi.

2. Kambing hutan ke luar dari habitat di TNGL

Potret perkebunan milik warga berbatasan langsung Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). (Saddam Husein for IDN Times)

Palber juga menjelaskan, Dusun Perteguhen memang berbatasan dengan TNGL yang menjadi habitat kambing hutan. Dia mengatakan, satwa – satwa sejenis punya perilaku ke luar dari habitat jika merasa sakit.

“Untuk jenis – jenis satwa seperti ini, termasuk rusa. Biasanya,  kalau memang apakah dia sudah tua, sakit, yang mengakibatkan satwa itu tidak bisa beraktifitas di hutan, dia akan menyingkir dari hutan. Dia masuk ke perkampungan. Dalam tanda kutip, dia seperti meminta pertolongan,” ujarnya.

Pelber berterima  kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi terkait temuan kambing hutan itu. Meski pun memang, satwa tersebut belum berhasil diselamatkan.

“Saya berterima  kasih kepada warga yang  sudah  menginformasikan. Karena memang selama ini komunikasi kita baik dengan masyarakat. Sehingga kalau ada sesuatu, misalnya ada perburuan, illegal logging, kebakaran hutan, kita bisa cepat meresponnya,”  ungkapnya.

Baca Juga: Uang Perusahaan Habis untuk Judi Online, Pria di Aceh Coba Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya