AJI, PFI dan IJTI Desak Polisi Usut Pelaku Lain Pengancam Jurnalis
Pasal berlapis perlu sebagai efek jera kepada pelaku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan IDN Times – Jai Sangker alias Rakesh menjadi tahanan setelah polisi menetapkannya menjadi tersangka kasus kekerasan dan pengancaman serta perintangan terhadap jurnalis di Kota Medan. Rakesh mengancam akan membunuh jurnalis saat melakukan peliputan pra rekonstruksi perkara penganiayaan Anggota DPRD Medan Habiburahman Sinuraya dan David Roni Sinaga terhadap KH (warga) di tempat hiburan malam HIGH5 BAR & LOUNGE, Jalan Abdullah Lubis, Kota Medan, Senin (28/2/2023).
Ada empat jurnalis yang menjadi korban. Mereka anara lain; PI (Tribun Medan), GL (Detik.com), BS (TV One) dan SA (bharatayudha.com).
Koalisi Jurnalis Anti Kekerasan yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Medan dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Utara mendesak Polrestabes Medan mengusut pelaku lainnya yang ikut bersama Rakesh.
Koalisi meyakini, Rakesh tidak hanya seorang diri melakukan tindak pidana itu. “Polisi harus mengusut tuntas kasus ini dan mendalami para terduga pelaku lainnya untuk memberikan rasa keadilan bagi korban,” kata Array A Argus, Ketua Divisi Advokasi AJI Medan, Rabu (01/03/2023).
1. Pelaku lainnya harus diusut, polisi didesak prioritaskan Undang-undang Pers
Pengusutan pelaku lainnya harus dilakukan polisi untuk membuat kasus tersebut menjadi terang. Apa yang dilakukan Rakesh Cs sudah menciderai semangat demokrasi pers.
“Sehingga, polisi dalam menangani kasus ini harus mengedepankan dan menerapkan UU Pers No 40 tahun 1999,” kata jurnalis Tribun Medan itu.
Hal senada disampaikan Agus Supratman, Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi IJTI Sumut. Katanya, polisi harus segera memanggil dan memeriksa para terduga pelaku lainnya.
“Apa urgensi pihak lainnya itu berada di lokasi pra rekonstruksi yang dilakukan kepolisian. Sementara, mereka juga tidak beririsan dengan kasus yang tengah digelar di lokasi peliputan,” ungkap jurnalis CNN Indonesia itu.
Baca Juga: Pengancam Bunuh Jurnalis Bungkam saat Berkaus Oranye dan Terborgol