TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Pasien Positif Corona di Simalungun Jadi 14 Orang

Tiga orang meninggal dunia!

Bupati Simalungun JR Saragih memberikan keterangan pers (Dok.IDN Times/Istimewa)

Simalungun, IDN Times - Sebaran virus corona atau COVID-19 di wilayah Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara terus mengalami peningkatan, baik jumlah orang meninggal dan pasien positif dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Sebaran umumnya orang-orang terdekat pasien yang telah meninggal dunia. Per Rabu (7/4), total pasien positif corona 14 orang.

Kini, Pemkab Simalungun terus berusaha mencari data siapa saja yang kemungkinan tertular COVID-19.

Baca Juga: Sempat Depresi, Cerita Ajudan Wagub Sumut Sembuh dari Corona

1. Status pasien positif COVID-19 yang meninggal 3 orang dan yang positif 10 orang

IDN Times/Candra Irawan

Bupati Simalungun, JR Saragih menjelaskan bahwa saat ini, Selasa (7/4), pasien meninggal karena positif menderita COVID-19 sebanyak 3 orang. Sementara pasien positif 10 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1 orang dan ODP sebanyak 48 dan Orang Tanpa Gangguan sebanyak 926. Dalam kurung waktu satu minggu angka ini mengalami peningkatan.

Sekarang ini sebanyak 8 pasien yang positif COVID-19 masih ditangani di rumah sakit rujukan Pemkab Simalungun yaitu RSUD Perdagangan dan 2 di RSUD Tuan Rondahaim, Pematang Raya. Untuk menentukan seseorang positif COVID-19, Pemkab Simalungun masih mengandalkan alat rapid test, dan hasil ini juga tidak lepas dari adanya kasus pasien yang positif terjangkit corona

2. Masyarakat diminta membantu Pemkab dengan cara mengikuti imbauan pemerintah

Himbauan Bupati Simalungun kepada masyarakat (Dok.IDN Times/Istimewa)

JR Saragih menegaskan kepada masyarakata agar tidak menganggap kasus ini persoalan sepele tetapi sangat berbahaya. Ia pun mendorong masyarakat untuk tidak mengabaikan imbauan pemerintah khususnya agar di rumah saja, jaga kebersihan dan jaga jarak dengan orang lain.

"Mari kita sayangi keluarga kita, hindarkan dulu ke tempat keramaian. Jika belanja, seminggu dua kali. Gak usah dulu nongkrong-nongkrong di warung, ini sangat berbahaya. Masyarakat tolong jangan menganggap main-main, virus ini sangat berbahaya. Kenapa berbahaya, karena setiap yang meninggal, ada yang positif keluarganya. Selalu kami ambil cek sampel lalu ada yang kena," terang JR Saragih.

Kasus ini, kata JR Saragih, tidak lepas dari apa yang telah ditangani tim Gugus Tugas COVID-19. Contohnya, pasien meninggal dunia berisial HP (75) dari Perdagangan, kini menantunya ditetapkan positif menderita COVID-19. Pasien terakhir ini, SW (41) dari Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Hasil pemeriksaan terhadap pasien ini baru diketahui setelah meninggal dunia

3. Tiga dinyatakan positif COVID-19 tertular dari SW, pasien meninggal positif COVID-19

Ilustrasi (Dok. ANTARA FOTO)

JR Saragih mengatakan, Minggu (5/4) SW dibawa keluarganya berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Pematangsiantar karena sesak. Esoknya dinyatakan meninggal dunia. Jenazah dimakamkan sesuai prosedur COVID-19. Bupati pun tidak menyangka bahwa tiga orang warga yang bersentuhan dengan SW turut dinyatakan positif sesuai hasil rapid test. Satu dari ketiganya pengantar jualan SW" jelasnya sembari menambahkan saat ini tim sedang menyisir untuk menemukan kemungkinan adanya pasien lain.

Humas Gugus Tugas COVID-19, Akmal Siregar juga menambahkan bahwa dua pasien yang meninggal, pertama di Kecamatan Gunung Malela dari RSUD Djasamen Saragih dan oleh tim medis memberi intruksi bahwa pemakaman harus prosedur COVID-19. Pasien kedua yaitu SW. "Keduanya tidak masuk daftar ODP atau PDP. Tidak memiliki riwayat perjalanan," ucapnya.

Baca Juga: [UPDATE] Pasien PDP Pertama di Tapteng Adalah Perempuan 23 Tahun

Berita Terkini Lainnya