TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Pariwisata Samosir Nyaris Karam di Danau Toba, Ini Penyebabnya

Sempat dihantam ombak besar

Kapal pariwisata milik Pemkab Samosir tenggelam (Istimewa/IDN Times)

Samosir, IDN Times - Kapal pariwisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Sebab, kapal yang diproduksi tahun 2017 dengan nilai sekitar Rp 2 miliar tersebut nyaris karam saat bersandar di Simanindo.

Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Pemkab Samosir, Dumosch Pandiangan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat selang atau pipa air rusak. Di sisi lain, ombak Danau Toba yang datang malam hari langsung masuk ke bagian belakang kapal.

"Tanggal 3 September dini hari datang ombak besar mengakibatkan ada selang air terlepas sehingga air yang harusnya tertahan di selang masuk ke dalam kapal, " katanya saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Hanyut saat Main di Sungai, Bocah 5 Tahun di Simalungun Tewas

1. Pihaknya melakukan evakuasi dibantu lima kapal

Kapal pariwisata ini salah satu andalan Pemkab Samosir (Istimewa/IDN Times)

Mengetahui masalah itu, Dumosch Pandiangan mengaku bahwa pihaknya dan warga langsung melakukan evakuasi dengan mengerahkan sekitar 4 sampai 5 kapal. Masyarakat sekitar sendiri turut membantu menyedot air menggunakan mesin pompa.

"Untung paginya langsung cepat kami ketahui, kalau nggak kapal itu mungkin tenggelam. Kita gerak cepat mengarahkan kapal untuk menariknya. Pada saat itu kapal bersandar di Hotel Duma Sari. Tapi karena body kapal itu besar, terpaksa nginap di lokasi hingga sekarang, " ujarnya.

2. Kapal tidak bisa beroperasi imbas COVID-19

Kapal pariwisata ini salah satu andalan Pemkab Samosir (Istimewa/IDN Times)

Sejauh ini kapal tidak bisa dioperasikan karena membutuhkan perbaikan setelah mesin terendam air. Dumosch sendiri berencana akan mengusulkan anggaran di tahun ini.

Pada kesempatan ini, Dumosch meluruskan informasi miring tentang tergenangnya sebagian body kapal. Menurutnya, kapal tersebut bersandar bukan karena rusak melainkan kena imbas dari pandemi COVID-19. Di mana wisatanya yang memanfaatkan kapal tidak ada sama sekali.

Dijelaskan, Pemkab Samosir sempat membatasi aktivitas warga yang akan masuk ke daerah Samosir, termasuk wisatawan. Karena jumlah warga yang sempat terpapar COVID-19 mencapai 500 orang.

"Kapal ini memang sudah berhenti sejak Oktober tahun 2020 karena pandemi COVID-19. Biasanya yang menggunakan kapal itu adalah rombongan, yang berjumlah sekitar 10 orang, tetapi belakangan minim yang menyewa. Karena permintaan berkurang maka kita hentikan sementara. Jadi, kita berhentikan bukan karena rusak, " terangnya.

Baca Juga: Selain Samosir, Ini 8 Pulau yang Instagramable di Sekitar Danau Toba

Berita Terkini Lainnya