TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wow! Medan, Langkat dan Danau Toba Masih Jadi Wisata Favorit 2020

Akan terwujud jika mempertahankan kearifan lokal

Danau Toba menjadi salah satu destinasi super prioritas yang terus dikembangkan pemerintah untuk menggenjot angka kunjungan wisatawan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Tahun ini, Dinas Pariwisata Sumatera Utara menargetkan 300 ribu wisatawan dari dalam dan luar negeri. Untuk mendukung hal tersebut, Dinas Pariwisata Sumut meminta beberapa daerah di Sumut mempertahankan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah. Hal ini dilakukan agar tak mengecewakan wisatawan saat berkunjung.

Lalu, bagaimana terkait destinasi wisata unggulan yang di Sumut? Apakah masih sama dengan tahun sebelumnya? Berikut penjelasan Dinas Pariwisata Sumut, Senin (20/1).

Baca Juga: Infrastruktur Danau Toba Rampung 2020, Kunjungan Meningkat Perlahan

1. Destinasi pariwisata unggulan saat ini masih sama seperti pada tahun tahun sebelumnya

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Muchlis, Kepala Bidang Bina Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara mengatakan destinasi pariwisata unggulan saat ini masih sama seperti pada tahun tahun sebelumnya. Medan, Langkat, Kawasan Danau Toba dan Nias masih menjadi tujuan favorit pariwisata mancanegara.

"Daerah tersebut masih menjadi primadona. Langkat ada Tangkahan atau Bukit Lawang, Medan adalah tempat berbisnis, kuliner dan bernostalgia, Kawasan Danau Toba untuk wisata dan penelitian serta Nias untuk Surfing," kata Muchlis.

2. Hambatan yang dialami destinasi wisata di Sumut

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Selain itu, kata Muchlis, tak ada destinasi wisata di Sumut untuk dianggap sebagai primadona penarik minat wisatawan. Tentu saja, hal tersebut menjadi hambatan.

"Seperti perubahan lokasi bandara, minimnya kesadaran masyarakat dan pedestrian yang terintegrasi dengan spot-spot Instagrammable," ujarnya.

Hambatan lain, kata Muchlis, tak terteranya harga pasti dalam sebuah produk makanan maupun oleh-oleh yang nantinya akan dibawa pulang wisatawan. 

"Jadi ini juga masih menjadi masalah. Masih banyak pengusaha yang ngasih harga soevenir atau kuliner itu suka-suka, tidak menyertakan atau mengumumkan harga yang pas, baik dalam bilangan rupiah maupun dollar," katanya.

Baca Juga: Sport Tourism Bakal Digeber untuk Tingkatkan Wisata di Danau Toba

Berita Terkini Lainnya