Tak Banyak Anak Muda Ikut Lestarikan Wayang di Sumut
Hari Wayang Nasional diperingati setiap 7 November
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Wayang merupakan warisan budaya takbenda yang ditetapkan oleh UNESCO dalam kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, pada 7 November 2003.
Perjuangan panjang dilalui para tokoh hingga masyarakat dapat memeringati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November 2018. Penetapan ini didasari oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional.
Peringatan Hari Wayang menjadi salah satu momentum pengingat akan budaya wayang dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan memiliki makna yang merefleksikan kehidupan.
"Budaya wayang adalah milik bangsa, oleh sebab itu melakukan regenerasi pedalangan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah telah mendirikan beberapa sekolah bahkan perguruan tinggi seni karawitan pedalangan di Jawa dan Bali," kata Pardono dari Putera Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Sumatra Utara, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Cerita Pelajar Medan, Penasaran dengan Wayang dan Memori Jadi Dalang
1. Tidak banyak anak muda yang ikut melestarikan wayang di Sumut
Namun, sayangnya saat ini tidak banyak anak muda yang ikut melestarikan wayang di Sumatra Utara. Padahal anak muda bisa menjadi dalang wayang. Dalang adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang (ndalang). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun-temurun dari leluhurnya.
"Kurangnya pemahaman terhadap masyarakat betapa pentingnya arti budaya pada tatanan generasi suatu bangsa. Perkembangan teknologi yang begitu cepat tidak berbanding lurus dengan perkembangan seni budaya khususnya budaya tradisional," katanya.
Baca Juga: Eksistensi Wayang Terancam, Dalang Muda Kesulitan Menembus Zaman