TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWD 2022, Tantangan Perempuan Hadapi Beban Ganda di Situasi Pandemik

Konsorsium Permampu diskusi bersama 8 LSM Perempuan

ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Medan, IDN Times- Konsorsium Permampu bersama anggotanya yaitu 8 Lembaga Swadaya Masyarakat Perempuan di Pulau Sumatra melakukan diskusi reflektif mengenai tantangan yang dihadapi oleh perempuan dan keluarganya untuk mampu resilien di tahun 2022. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD) 2022.

Kegiatan yang dihadiri oleh 89 orang terdiri dari 83 perempuan dan 6 laki-laki ini menekankan pada aspek yang selama ini luput dari perhatian, yaitu aspek perasaan dan pikiran perempuan di masa pandemik agar tetap sehat dan resilien menghadapi berbagai situasi yang tidak pasti menjalani 2022.

1. Diskusi mengungkap berbagai cerita dan kisah bagaimana perempuan menghadapi situasi pandemik

Ilustrasi Pemimpin Perempuan (IDN Times/M. Arief)

Koordinator Konsorsium Permampu, Dina Lumbantobing, mengatakan diskusi mengungkap berbagai cerita dan kisah bagaimana peserta berhasil menghadapi anggota keluarga, kawan, tetangga yang sakit, meninggal, maupun mengurus anggota keluarga yang disabilitas, mengalami gangguan jiwa maupun rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan lansia.

"Perasaan cemas, sedih, shock, dan keterpurukan akibat terinfeksi COVID-19 bahkan kehilangan anggota keluarga, merasa tidak berdaya karena hilangnya pekerjaan atau berkurangnya pendapatan, rencana tertunda, cara belajar anak-anak yang tidak efektif, sulit mendapatkan vaksin, dan lain sebagainya. Diskusi dilakukan pada tanggal 5 Maret 2022," kata Dina, Selasa (8/3/2022).

Sebelum dimulainya diskusi reflektif, peserta mengawali dengan hening cipta atas korban dan akibat invasi Russia ke Ukrania yang berdampak luas khususnya kepada perempuan, anak-anak sembari serta mengharap keberhasilan perundingan damai untuk mengakhiri perang. Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi kecil pada break out rooms, maupun Whatsapp Group yang merupakan ‘ruang aman’ untuk cerita bagi perempuan.

Baca Juga: Jadi Figur Barbie, Potret Butet Manurung dengan Ulos dan Syal Batak

2. Perempuan sangat rentan mengalami beban ganda

Pexels/Daria Shevtsova

Dikatakan Dina, bahwa perempuan sangat rentan mengalami beban ganda dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta rasa tertekan dengan pikiran kusut.

"Misalnya meski harus isolasi mandiri, namun harus tetap menjalankan tugas domestik seperti pengasuhan anak, antri karena naiknya bahan pangan, tugas ataupun karena mengurus lansia dan keluarga dengan gangguan jiwa yang kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan," tambahnya. 

3. Menghadapi tantangan tersebut, perempuan melakukan berbagai strategi untuk adaptasi

unsplash/@neonbrand

Menghadapi tantangan tersebut, berbagai strategi untuk adaptasi dan bertahan telah dilakukan oleh perempuan akar rumput, antara lain meningkatkan kepekaan dan perawatan kesehatan tubuh secara alami, meminum vitamin dan obat tradisional. 

"Serta semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan, merawat yang sakit di rumah dengan memanfaatkan telemedicine, menjaga motivasi dan semangat harus sehat, membangun solidaritas saling bantu sesama anggota Credit Union (CU)/Forum Perempuan Akar Rumput (FKPAR) dan membantu orang lain.

Selain itu, katanya, perempuan juga belajar hal-hal baru, termasuk memanfaatkan internet untuk pemasaran produk dan berkomunikasi lewat zoom. Kemudian, ia juga menilai perempuan akar rumput juga semakin menyadari pentingnya kesehatan jiwa dan pikiran yang terjaga dalam masa pandemik maupun situasi yang tidak pasti seperti dampak ikutan dari masalah global yang terjadi.

Baca Juga: Bangga! Perempuan Batak Ini Jadi Ikon Barbie 2022, Ini Prestasinya

Berita Terkini Lainnya