Harga Cabai Merah di Sumut Mahal, Ini Penyebabnya
Petani lebih memilih menjual ke luar Sumut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatra Utara (Sumut), menyoroti penyebab tingginya harga cabai merah di pasaran. Padahal, untuk produksi cabai merah di Sumatra Utara melimpah.
Plh Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Muhammad Juwaeni, mengatakan melalui petugas lapangan penyuluh pertanian, diketahui para petani di sentral tanaman cabai merah memilih menjual hasil panennya ke luar Sumut, karena ada selisih harga jual yang cukup tinggi.
Baca Juga: Mengenal Abal-abal, Peti Jenazah Suku Batak yang Semakin Langka
1. Harga di luar daerah lebih menjanjikan, sehingga petani lebih memilih menjual ke luar Sumut
Juwaine mengatakan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melarang para petani menjual hasil panen ke luar provinsi. "Dinas TPH Sumut sebatas memproduksi komoditas pertanian. Ada institusi terkait yang mengurus seputar perdagangan," ujar Juwaeni yang didampingi Kepala Seksi Tanaman Sayur dan Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution, Kamis (16/6/2022).
Menurutnya, untuk produksi cabai merah di Sumut sangat cukup. Tetapi karena harga di luar lebih menjanjikan petani lebih memilih menjual ke luar Sumut. "Jadi belum ada aturan yang mengatur perdagangan antar provinsi itu," ucapnya.
Sementara, Kepala Seksi Tanaman Sayur dan Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution, menyatakan, dalam kurun waktu 3 - 13 Juni 2022, produksi cabai merah yang dihasilkan dari areal panen seluas 882,25 hektare di tujuh kabupaten di Sumut mencapai 2.826,41 ton.
"Kalau produksi cabai merah yang dihasilkan para petani di Sumatra Utara tidak dijual ke luar Sumut provinsi ini sudah surplus," sebutnya.
Baca Juga: Bensin di SPBU di Tapteng Diduga Bercampur Air, Belasan Motor Mogok