TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wajib APD, Peziarah di TPU COVID-19 Dikutip Rp20 Ribu untuk Jas Hujan

Satgas: Tidak perlu pakai APD untuk ziarah

Ilustrasi lokasi pemakaman COVID-19 (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim Simalingkar merupakan pemakaman khusus untuk korban COVID-19. Pemakaman yang terletak di Jalan Bunga Rampe IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatra Utara ini juga dikunjungi peziarah. 

Pihak penjaga pemakaman mewajibkan peziarah memakai Alat Pelindung Diri (APD) ketika masuk ke area pemakaman. Jika tidak, harus membayar Rp20 ribu. Itupun hanya diberikan jas hujan dan dipinjamkan sepatu boot.

Salah seorang peziarah, GWS yang minta namanya diinisialkan mengeluhkan soal adanya pembayaran ini. 

1. APD yang dibayar hanya berupa jas hujan dan sewa sepatu boot

Salah seorang yang tak turun ke lokasi pemakaman COVID-19 (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lanjutnya, saat GWS menanyakan jumlah pemakaman pada penjaga sudah mencapai sampai 300 orang yang telah dimakamkan terpapar COVID-19. “Katanya sudah 300 orang yang dimakamkan di situ,” ucapnya.

Sampai saat ini menurut data dari website resmi Pemerintah Sumatera Utara,   jumlah yang meninggal akibat terpapar COVID-19 adalah 271 orang.

Baca Juga: Pemprov Sumut Siapkan Lahan 5 Hektare untuk Pemakaman Korban COVID-19

2. Para ziarah yang sudah bawa dari luar tak perlu membayar. Setelah dipakai, jas hujan tersebut harus dirobek dan dibakar

Suasana TPU COVID-19 Simalingkar Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Namun, dalam penjelasannya bahwa para ziarah yang datang dengan membawa APD tak perlu membayar Rp20 ribu. “Tapi kalau udah ada dari luar, gak perlu bayar lagi,” ucapnya.

GWS juga menjelaskan bahwa, jas hujan yang sudah digunakan tersebut harus dirobek dan dibakar setelah digunakan. Sementara sepatu boot dikembalikan lagi ke penjaga. 

“Karena yang saya dapat jas hujannya memang robek dari awal, saya suruh ganti. Tapi dibilangnya gak apa hanya formalitas saja, terus selesai ziarah disuruh robek. Ya sudah, saya robeklah,” ungkapnya.

3. Jubir Satgas Medan sebut sebenarnya ziarah ke makam gak perlu APD

Suasana TPU COVID-19 Simalingkar Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Sementara itu Jubir Satgas kota Medan, Mardohar Tambunan mengatakan bahwa APD tak perlu saat melakukan ziarah di pemakaman COVID-19. Hal ini berkaitan dengan, adanya pembayaran sebesar Rp. 20ribu yang dilakukan oleh penjaga makam.

“Gak ada masalah kalau kita mau datang kesitu mau ziarah, kalau ada keluarga COVID yang terkena disitu silahkan saja datang,” saat dikonfirmasi melalui telepon pada, Sabtu (22/8/2020).

4. Satgas sudah mendengar adanya penjualan APD dan itu liar

(Foto hanya ilustrasi) Prosesi pemakaman pasien probable menunggu swab di Sepaku dengan protokol COVID-19 (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dirinya juga mengakui bahwa, telah mendengar informasi ada penjualan APD di sekitaran pemakaman COVID-19. Sementara, Mardohar juga mengakui telah menanyakan ke pihak camat.

“Kemaren saya dengar APD dijual, Gak ada itu. Tidak ada itu siapa pula yang buat statmen, saya sudah konfirmasi sama si Topan,” tuturnya.

“Gak ada mesti wajib, gak perlu APD disitu, yang penting pakai masker kalau kita sangsi, sekarang kan dia sudah dikubur dasar apa dia bisa menular lagi,” tambahnya.

Menurut Mardohar, telah dilakukan pengecekan dan saling berkoordinasi bersama camat dilokasi untuk melakukan peninjauan dalam penjagaan makam COVID-19.

“Yang mau ditindak apa, kita cek kesana gak ada. Pak Topan Camat di situ sudah meninjau gak ada. Makanya saya heran mungkin pas kami datang itu lari mereka, itu semua liar,” bebernya.

Baca Juga: Kisah Pemakaman Bayi Korban Corona: Petinya Kecil, Tapi Paling Berat

Berita Terkini Lainnya