TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSI Janji Akan Tuntaskan Permasalahan Pekerja Anak Sawit di Indonesia

Diharapkan peran Pemerintah ikut serta untuk beri solusi

Pekerja di pabrik kelapa sawit milik PTPN III Hapesong, Batangtoru, Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Medan, IDN Times - Sektor ketenagakerjaan menjadi faktor, dengan pekerja anak dan perempuan sebagai salah satu isu penting. Mengingat hal ini, seperti salah satunya terjadi pada pasar sawit dunia meningkatkan standar, agar komoditas ini diproduksi secara berkelanjutan.

Kementerian Ketenagakerjaan mencanangkan gerakan perkebunan kelapa sawit bebas pekerja anak tahun 2023 ini di 16 provinsi dengan menggandeng sejumlah perusahaan pada sektor terkait.

Lokasi kawasan perkebunan kelapa sawit, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Kalbar, Kalteng, Sulbar, Sulteng, Papua, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Sumbar, Babel, Riau, Sumut, dan Aceh. (Luas di atas 100 ribu hektare).

1. Seluruh persoalan akan diupayakan untuk dapat ditangani di Rumah Sawit Indonesia

ilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto mengatakan bahwa seluruh persoalan termasuk pekerja anak akan diupayakan untuk dapat ditangani di Rumah Sawit Indonesia yang selayaknya wadah atau rumah sendiri.

"Seluruh persoalan hendaknya bisa ditangani oleh Rumah Sawit Indonesia. Nanti kita akan masuk keranah-ranah itu dan berkolaborasi dengan pihak mana pun dan tidak selalu berangkat dari yang baru. Kita sekarang banyak permasalahan seperti pengawasan, kejahatan dan sebagainya," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah koorporasi dan para pelaku industri kelapa sawit mendeklarasikan berdirinya Rumah Sawit Indonesia (RSI) di Gedung PPKS Medan, Jalan Brigjend Katamso no.51, Jumat (23/6/2023).

2. RSI akan berkolaborasi dengan pihak lain

LSM mengirimkan petisi ke AS bahwa perusahaan sawit Malaysia lakukan eksploitasi kepada pekerjanya. Ilustrasi (twitter.com/Lensawit)

Menurutnya, Rumah Sawit tidak hanya berangkat dari yang baru tapi juga diminta harus berkolaborasi dengan pihak lainnya.

"Karena ini rumah jadi siapapun dari perkumpulan, asosiasi atau apapun bisa dapat membantu berbagai persoalan di sini termasuk permasalah pekerja anak," kata Kacuk.

Menurut data BPS, tercatat ada sebanyak 1,05 juta jiwa dan perkebunan kelapa sawit diduga menjadi penyumbang pekerja anak pada tahun 2021.

Dari data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki 2,6 juta petani sawit. Sementara industri pengolahan sawit mempekerjakan sekurangnya 4,2 juta orang.

Menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah anak yang bekerja pada tahun 2020 mencapai 2,1 juta anak. Angka itu naik dibanding data 2019 yang tercatat 1,6 juta anak, dengan 42 persen ada di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Kenaikan ini diduga karena faktor pandemik COVID-19.

Baca Juga: Kehadiran Rumah Sawit Indonesia Diharapkan Sejahterakan Petani

Berita Terkini Lainnya