Relawan Bobby-Aulia Padati Kafe Saat Kampanye Hari Pertama
Akhyar kampanye di depan relawan dari teman sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Usai mendapat nomor urut, dua calon kepala daerah Medan langsung menggelar kampanye Sabtu (26/9/2020). Kampanye hari pertama untuk para calon Wali Kota Medan ini digelar bersama para relawan.
Pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman menggelar kampanye di sebuah kafe bersama relawan yang merupakan komunitas masyarakat Jawa di Medan. Sementara Akhyar reuni dengan teman sekolahnya di SMAN 3 Medan. Bagaimana suasana kampanye pertama para calon ini?
1. Membeludaknya relawan dinilai Aulia karena animo masyarakat
Pada kampanye kubu Medan Berkah, hanya Aulia Rachman sebagai calon Wakil Wali Kota Medan yang hadir menemui relawan yang terdiri dari sekelompok masyarakat Jawa di kota Medan. Mereka menyebut dirinya Sedulur Bobby. Mereka memadati kafe tersebut hingga terlihat membeludak dalam ruangan tertutup.
Padahal dalam aturan KPU untuk kampanye di masa pandemik ini tertulis jika Tim kampanye atau partai politik boleh kampanye tatap muka di dalam ruangan, tapi syaratnya jumlah peserta dibatasi paling banyak 50 orang. Selain itu semua yang hadir juga wajib menggunakan masker, menyediakan sarana sanitasi, dan mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Memang rata-rata di kafe tersebut masih memakai masker dan panitia menyediakan hand sanitizer di beberapa sudut ruangan. Aulia Rachman mengatakan alasan dirinya berkampanye dengan Sedulur dikarenakan memenuhi undangan dari para relawan.
“Suku Jawa ini, mempunyai satu visi dan misi sama dengan kami untuk mengubah kota Medan menjadi kota Medan yang baru dan berkah. Itu memang harapan besar dari suku Jawa dengan 3 pilar yang kami bangun adalah dunia agama, pendidikan dan kesehatan. Ini sangat membantu yang namanya perubahan untuk moral anak-anak kita kedepannya,” jelasnya.
Soal membludaknya massa yang hadir, Aulia mengatakan tak bisa membendung animo masyarakat. Namun protokol COVID-19 diklaimnya tetap dilaksanakan.
“Kalau kita lihat protokol kesehatan sudah kita anjurkan tadi. Tapi memang animo, kita susah. Saya sering menyampaikan komisi 2 DPRD, tolong Dinas Kesehatan itu mengedukasikan tentang COVID-19 ini. Tapi edukasi itu tidak berjalan dengan baik. Jadi timbul kecerobohan besar hingga masyarakat menjalankan tanpa aturan. Ini yang terjadi saat ini,” ucap Aulia.
“Ada harapan besar untuk perubahan kota Medan ini makanya masyarakat ini berduyun-duyun berdatangan. Kita kasih tahu masyarakat kita ingin melakukan satu kota besar di kota Medan ini, mungkin dari bahasa itu timbul satu keyakinan baru. Mudah-mudahan dari kepemimpinan dari seorang anak muda ada perubahan besar terjadi di kota Medan,” tambahnya.
Baca Juga: Akhyar Yakin 100 Persen Menang, Bobby Tak Pikirkan Nomor Urut
Baca Juga: KPU Resmi Tetapkan Duel Bobby Kontra Akhyar di Pilkada Medan 2020