TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sintesis Positif, KITA Akan Lakukan Sayembara untuk Millennial

Berkomitmen merajut kebhinekaan ditengah pandemik COVID-19

Suasana saat Konprensi pers yang dilakukan KITA Sumut, dalam merajut kebhinekaan mengokohkan persatuan dan kesatuan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Sumatera Utara berkomitmen untuk merajut kebersamaan dan kebhinekaan di tengah pandemik COVID-19, di Hotel Emerald, Medan pada Minggu (13/9/2020).

"Misi merajut kebhinekaan di tengah pandemik COVID-19, merupakan ajakan berbagai elemen organisasi untuk ikut membantu pemerintah mengatasi permasalahan yang saat ini dihadapi bangsa di tengah pandemik covid-19," ujar Ketua Dewan Hikmah KITA Sumut, R.E Nainggolan.

Menurut Mantan Sekdaprov Sumut ini, ada elemen masyarakat yang justru menyuarakan aspirasi melalui kegiatan seperti unjuk rasa, pengumpulan kerumunan massa, dan kegiatan serta pernyataan provokatif yang dapat meresahkan hingga membingungkan masyarakat.

"Situasi pandemik COVID-19 yang menjadi ujian bangsa Indonesia hendaknya menjadi momentum pemersatu untuk mempererat persatuan kesatuan dalam kebhinekaan," ucapnya.

Baca Juga: Sudah Anak Empat, 9 Potret Celine Evangelista yang Masih Bak ABG

1. KITA lakukan sayembara tulisan pada pelajar dan mahasiswa yang merupakan disintesis

Suasana saat Konprensi pers yang dilakukan KITA Sumut, dalam merajut kebhinekaan mengokohkan persatuan dan kesatuan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain itu, KITA akan berkomitmen merajut perbedaan untuk mempersatukan serta disintesis dalam suatu sintesis yang positif pada suatu negara kesatuan.

“KITA akan buat sayembara, sayembara tulisan terhadap pelajar dan mahasiswa yang berjudul Indahnya kemajemukan dan keberagaman ditengah bangsa dan negara kita,” tuturnya.

2. Katimin : Kebhinekaan harus dipahami sebagai keragaman bukan sebagai ancaman

Suasana saat Konprensi pers yang dilakukan KITA Sumut, dalam merajut kebhinekaan mengokohkan persatuan dan kesatuan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara, Guru Besar UIN, Katimin meminta agar kebhinekaan harus dipahami sebagai sebuah kekuatan pemersatu bangsa.

Kebhinekaan juga harus dimaknai sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan, menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman ataupun gangguan.

Baca Juga: Anak Konglomerat, 10 Gaya Sederhana nan Elegan Presenter Ovi Dian

Berita Terkini Lainnya