TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepsek JS Bantah Tudingan Dirinya LGBT dan Sempat Bersumpah

JS: Segala tuduhan mereka itu tak benar

Ilustrasi demonstrasi/gosulsel.com

Medan, IDN Times - Puluhan orangtua murid dan sejumlah guru menuntut Kepala Sekolah SD Negeri di Medan Tuntungan, Kota Medan untuk segera dimutasikan. Hal ini dikarenakan adanya dugaan kelainan orientasi seksualitas (LGBT). Merespon aksi itu, Kepala Sekolah berinisial JS mengatakan bahwa, segala tuduhan yang diutarakan pengunjuk rasa tidak benar.

"Apa yang mereka lakukan dan segala tuduhan mereka itu, tidak benar. Tetapi mereka merasa benar. Buktinya kenapa mereka tidak meminta izin untuk demo," jelasnya kepada awak media saat diwawancara di kantor SD tersebut, Rabu (23/12/2020).

1. Demo berlangsung dinilai tak miliki izin dan bukan kali pertama

Kepala Sekolah Dasar di Medan berinisial JS (Dok. IDN Times)

Diungkapkannya, demo yang berlangsung tadi tak memiliki izin dan bukan untuk kali pertama JS di demo oleh para orangtua murid dan guru, melainkan sudah sejak Maret 2020. Bahkan, pengunjuk rasa sempat mengerahkan 100 mahasiswa. Berdasarkan keterangannya, segala poin yang disampaikan pengunjuk rasa dibantah.

Pertama, alasan soal pengunduran diri. JS menegaskan alasannya bukan karena adanya isu LGBT.

"Surat pengunduran diri itu karena saya takut mengorbankan anak-anak sekitar 700 siswa. Seperti yang mereka lakukan itu (demo). Kalaulah seandainya anak belajar dan mereka ribut-ribut seperti ini. Berarti saya dianggap tidak mampu memanajemen sekolah ini," ungkapnya.

"Tetapi saya bukan LGBT. Saya bikin surat pengunduran diri serta surat ke dinas pendidikan untuk mengkroscek segala tuduhan mereka. Kalau tuduhan itu benar. Silahkan ambil tindakan terhadap diri saya. Namun karena saya tidak kuat lagi atas perlakukan mereka di sekolah. Maka saya ingin dimutasikan. Dan saya juga sudah dipanggil oleh dinas pendidikan. Bahkan dua kali. Tetapi jawabannya tidak ditemukan kesalahan," tegasnya.

Baca Juga: Diduga LGBT, Orangtua Murid Demo Minta Kepsek Dipindahkan

2. JS: Z pernah ditolak jadi karyawan Tata Usaha

https://myaccount.google.com/helenastg592

Sementara itu, dirinya juga ceritakan perihal Z yang diduga memiliki hubungan dengan dirinya, yang awalnya datang ke sekolah untuk melamar sebagai Tata Usaha.

"Tetapi karena kita sudah ada TU, maka tidak saya terima. Lalu, dia mengaku sebagai sopir gojek online. Nah, saat sekolah ini lagi buat kegiatan, kami memanfaatkannya untuk memobilisasi anak," katanya.

"Dia kemungkinan, menurut pikiran saya, memiliki have something ke saya. Tetapi tidak bersambut. Maka dia tulis di media sosial, bahwa saya LGBT," tambahnya.

3. Alasan JS tak lapor ke polisi atas tudingan LGBT, JS Nilai Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu

Para orangtua murid SD Negeri di jalan Flamboyan Raya lakukan demo tuntut Kepala Sekolah pindah (Dok.istimewa)

Z yang diduga pasangan JS kemudian menulis namanya di FB dan menandai semua akun orangtua murid. Z menuliskan, "Jangan mau didik oleh kepala sekolah yang LGBT" tulis dalam akunnya.

"Sekarang mereka pegang kalimat itu. Modusnya, kalau tidak LGBT kenapa tidak mengadu ke polisi. Lalu saya jawab, kalau pun menang jadi arang dan kalah jadi abu," tutur JS.

"Bahkan kemarin mereka sudah membuat pernyataan di rapat terakhir bersama bagian kepegawaian Disdik Medan. Mereka menandatangani bahwa tidak tahu bahwa saya LGBT. Tetapi tadi mereka ikut lagi," 

Baca Juga: Bikin Pangling, 10 Potret Asli Kiki Pembantu Aldebaran di Ikatan Cinta

Berita Terkini Lainnya