TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 3 Pesan Menhub Budi Karya saat Tinjau Terminal Amplas Medan

Program Kemenhub salah satunya pada projek BRT di Kota Medan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Terminal Amplas Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Medan untuk meninjau Terminal Tipe A Amplas di Jalan Panglima Denai. Kunjungan ini sekaligus untuk mengevaluasi program-program perhubungan darat yang ada di Kota Medan.

"Hari ini saya khusus datang ke Medan untuk melakukan evaluasi terhadap program-program perhubungan darat yang ada di Kota Medan," katanya.

Lanjutnya, ada beberapa program tahun ini seperti di Kota Medan ada stasiun Amplas yang menjadi salah satu stasiun yang terbaik di Indonesia. Lokasi terminal ini akan menjadi lokasi transportasi yang dijadikan sebagai depo pemberangkatan pertama Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan.

1. Menhub Budi mendengarkan laporan lonjakan dari jumlah bis dan jumlah penumpang

Dia mengatakan bahwa, dalam peninjauan sempat mendengarkan Kepala Terminal terkait laporan adanya lonjakan dari jumlah bis dan jumlah penumpang.

"Saya lihat tadi dari Kepala Terminal melaporkan ada lonjakan yang luar biasa dari jumlah bis dan jumlah penumpang menunjukkan bahwa keputusan kita menjadikan Amplas menjadi terminal itu adalah tepat karena kita tahu juga bahwa pergerakan antar kota di Sumatera Utara, Aceh, Riau itu banyak sekali," katanya, pada Jumat (28/6/2024).

Dikatakan Budi, saat dalam peninjauan terdapat satu bis yang tujuannya ke wilayah Dumai dengan durasi 12 jam dari Terminal Amplas.

"Kita pandang ini sebagai suatu kegiatan yang baik. Oleh karena itu, saya apresiasi pak Dirjen Darat dan juga pak Wali yang selalu berkolaborasi," katanya, pada Jumat (28/6/2024).

2. Pemerintah Pusat mensubsidi 70 bis untuk Kota Medan

Yang kedua, lanjut Menhub Budi dalam peninjauan dan mengevaluasi pinjaman dari Bank Dunia sebanyak Rp1.8 Triliun itu diberikan kepada Medan dan Bandung.

"Tadi dalam diskusi persiapan sudah dilakukan dan beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah satu adalah depo. Depo itu adalah tempat pemberhentian akhir dari bis yang istimewa adalah tempat Depo itu adalah charging yang memang bisa memenuhi rencana kita merubah kendaraan konvension menjadi listrik," katanya.

Lalu, dana Rp1,8 Triliun bukan hanya untuk Depo saja. Dana untuk Depo dikatakannya terdapat Rp300 Miliar dengan memperbaiki satu koridor Medan dimana ada pedestrian, halte, ikonik, dan sebagainya.

"Singkat kata bisa dikatakan bahwa ini menajdi suatu percontohan. Jadi Medan dan Bandung menjadi percontohan loan dari pemerintah. Saya juga mengapresiasi Pemda Medan selama ini Pemerintah Pusat itu mensubsidi kira-kira 70 bis. Tapi itu masih konvension dan itu 70, dan mulai 17 Agustus akan diambil alih oleh Pemda, anggarannya Pemda," ujar Menhub.

Berita Terkini Lainnya