TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Pencuri Sekarung Beras di Medan yang Akhirnya Dibantu Polisi 

Polisi prihatin dengan kondisi pria itu

Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Hirlan saat memberikan bantuan telur kepada Atek (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times - Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat segalanya serba sulit. Terutama ekonomi. Seperti yang dirasakan Atek (40), warga Jalan Mawar Gang Banteng, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. Dia harus diamuk massa lantaran ketahuan mencuri beras lima kilogram dari  warung milik warga di Jalan Cinta Karya Lingkungan VI, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Sumatera Utara, pada Sabtu (18/4).

Atek sempat akan diserahkan warga ke kantor polisi untuk diproses hukum. Namun, setelah mendengar alasannya, polisi justru memberikan bantuan kepada Atek. Mengapa demikian?

Baca Juga: Pemko Binjai Siapkan 600 Ton Beras untuk Warga Kurang Mampu

1. Atek mengaku nekat mencuri beras karena kelaparan

Ilustrasi beras di pasar (IDN Times/Shemi)

Ketika diinterogasi, Atek mengatakan nekat mencuri karena dirinya sudah sangat kelaparan dan tidak memiliki uang buat membeli makanan. Mendengar itu, korban memilih berdamai dan memaafkannya. Tidak  hanya korban, Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing yang mendapat informasi itu langsung memerintahkan Kanit Binmas Iptu Hirlan Rudi Suprianto segera mengecek ke rumah Atek.

"Kita ingin tau kondisi kehidupannya secara langsung. Sebab ia melakukan pencurian dan untuk membantunya," kata Martuasah.

2. Tidak hanya kelaparan, karena tak punya uang Atek juga ditinggal istri dan anaknya

Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Hirlan saat memberikan bantuan telur kepada Atek (Dok.IDN Times/istimewa)

Begitu tiba di rumah yang berdinding separuh tepas, Iptu Hirlan menanyai apa alasan Atek melakukan aksi pencurian. Atek lalu menjawab bahwa ia sudah sangat lapar dan tidak ada lagi yang bisa dimasak untuk dimakan.

Di rumah itu dia tinggal sendiri, sedangkan istrinya memilih pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Perjuangan, Sari Rejo. Tiga anaknya-pun turut dibawa.

"Atek sehari-hari bekerja sebagai tukang bubut di Deli Tua. Tapi karena sepi pekerjaan dia tidak mempunyai uang untuk membeli makanan," ucap Martuasah.

Baca Juga: Perkumpulan Mitsu Beri Bantuan 20 Ribu Kg Beras pada Gugus Tugas

Berita Terkini Lainnya