TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nataru Sumut, Polisi Siapkan 103 Pos Pengamanan dan 38 Pos Pelayanan 

Kapolda ingatkan untuk tidak utak-atik benda mencurigakan

Kapolda Sumut Martuani Siregar memimpin apel Lilin Toba 2019 (IDN Times/Fadli Syahputra)

Medan, IDN Times - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menegaskan kepada seluruh personel untuk selalu waspada terhadap ancaman pada saat Operasi Lilin Toba 2019 berlangsung. Khususnya terhadap masalah yang berkaitan dengan ancaman teror.

"Saya ingatkan kepada seluruh anggota untuk tetap waspada. Jalankan sesuai dengan petunjuk dan arahan yang telah dibuat," kata Martuani saat memberikan arahan kepada personel gabungan dalam Apel Pergeseran Personel Operasi Lilin Toba 2019 di Lapangan Merdeka Medan, Senin (2312).

Baca Juga: Sidak ke Pasar Jelang Nataru, Kapolda Beri Warning Kepada Spekulan

1. Irjen Pol Martuani ingatkan personel untuk tidak mengutak-atik benda mencurigakan

Jajaran kepolisian saat apel Lilin Toba di Lapangan Merdeka (IDN Times/Fadli Syahputra)

Perwira tinggi lulusan Akpol 1987, itu juga mengingatkan personel yang terlibat dalam operasi untuk tidak mengutak-atik benda-benda yang berbahaya dan mencurigakan. Dia menyarankan agar menyerahkannya kepada Tim Gegana dari Detasemen Brimob ataupun Kodam EOD untuk penanganannya.

"Pengalaman kita, karena tidak ditangani secara profesional justru mengakibatkan jatuhnya korban terhadap sumberdaya manusia yang mengutak-atik," ucapnya.

"Untuk daerah-daerah terpencil, anggota harus menggunakan body sistem, saling melindungi antara satu dan yang lain," sambungnya.

2. Operasi Lilin Toba 2019 mengantisipasi beberapa ancaman termasuk di perairan

Personel gabungan saat mendengarkan arahan dari Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, di Lapangan Merdeka Medan (IDN Times/Fadli Syahputra)

Jenderal bintang dua itu menjelaskan, sesuai perintah pimpinan Operasi Lilin Toba 2019 dimulai terhitung sejak 23 Desember 2019 sampai dengan 2 Januari 2020. Personel yang terlibat terdiri dari unsur TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu).

Selain ancaman teror ke tempat ibadah dan personel. Kejahatan konvensional dan jalanan turut menjadi perhatian dalam operasi. Lalu kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), kemudian ancaman pada penyeberangan penumpang, kendaraan dan barang di sungai, danau dan perairan.

Diharapkan kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun yang menelan korban jiwa dan harta beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.

"Kita sudah pastikan seluruh dermaga di Danau Toba wajib mematuhi aturan-aturan pelayaran. Dimulai dari layaknya kapal, kapasitas penumpang, manifes penumpang dan sarana keselamatan lainnya," ungkap perwira yang berpengalaman di bidang reserse itu.

Baca Juga: Jadi Kapolda Baru, Martuani Fokus Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020

Berita Terkini Lainnya