TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemarau Sebulan Terakhir, Warga Gunungsitoli Alami Krisis Air Bersih

Diprediksi kemarau sampai dua bulan ke depan

Ilustrasi droping air bersih. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Medan, IDN Times - Krisis air bersih kini dialami warga Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara. Itu buntut dari kemarau panjang yang terjadi sebulan terakhir di daerah tersebut.

Dilansir dari ANTARA, Sabtu (6/2/2021), distribusi air bersih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Umbu milik Kabupaten Nias yang ada di Kota Gunungsitoli juga terganggu akibat penurunan debit air dari sumber mata air.

Baca Juga: Sederhananya Persiapan Imlek di Vihara Maitreya karena Pandemik

1. Ada penurunan debit air dari Perumda Tirta Umbu

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Direktur Perumda Tirta Umbu Julius Ndraha, di Gunungsitoli, mengakui jika distribusi air bersih dari Perumda Tirta Umbu kepada pelanggan saat ini sedang terkendala akibat berkurangnya debit air di mata air milik perusahaan tersebut.

"Saat ini kami sedang mengalami kekurangan atau menyusutnya debit air pada dua sumber air milik Perumda Tirta Umbu, yakni sumber air Kalimbungo dan sumber air Moawö hingga 0 Liter/detik, " kata Julius.

2. Suplai air berkurang hingga 40 persen

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Akibat penurunan debit di sumber mata air, kehilangan suplai air bisa mencapai hingga 40 persen lebih dari rata rata produksi biasa, sehingga pasokan/persediaan air ke pelanggan tidak bisa terpenuhi.

Untuk mengantisipasi krisis air bersih tersebut, mereka mengantisipasi melalui bantuan mobil tangki yang secara terjadwal ke lokasi para pelanggan yang mengalami dampak signifikan untuk membagi air secara langsung.

"Daerah yang paling mengalami dampak secara signifikan adalah pelanggan sepanjang Jalan Sirao belakang, jalan Supomo, Jalan Ampera, Jalan Kelapa, Jalan Diponegoro, Kecamatan Gunungsitoli," katanya.

Baca Juga: DS Dicopot dari Kasat Narkoba karena Video Dugem, Ini Penggantinya

Berita Terkini Lainnya