TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPU Binjai Sosialisasikan Tahapan Pemilu, Polisi Petakan Daerah Rawan

Tahapan pemilu digelar mulai 2023

KPU Kota Binjai melalui Divisi Parmas Robby Efendi, yang menggelar dan memaparkan tahapan pemilu 2024 yang sudah bergulir (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai menggelar sosialisasi kepada insan media cetak dan elektronik di Kafe Kolam Garden, Jalan Wijaya Kesuma, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, Jum'at (30/9/2022).

Pada kesempatan ini, KPU Binjai mengundang Kajari Binjai, M Husein Admaja dan Kasat Intelkam Polres, AKP Ruswandi sebagai narasumber dalam sosialisasi ini. Komisioner KPU Binjai, Robby Effendi yang membuka sosialisasi sekaligus sebagai moderator menjelaskan, tahapan pemilu digelar mulai tahun 2023 mendatang.

Sementara pelaksanaan pemilu dimulai pada 14 Februari 2024. "Namun demikian, hasil riset masih banyak yang belum tahu kalau pelaksanaan pemilu digelar pada 2024 mendatang, untuk itu dengan kehadiran insan pers diharapkan dapat membantu dalam mensosialisasikannya," kata Robby.

Baca Juga: Seleksi Calon Anggota Panwascam Binjai Terapkan Sistem CAT

1. Sosialisasikan kepada masyarakat tentang pemilu digelar 14 Februari 2024 mendatang

KPU Kota Binjai melalui Divisi Parmas Robby Efendi, yang menggelar dan memaparkan tahapan pemilu 2024 yang sudah bergulir (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Dalam banyak kesempatan, jelas dia, pimpinan KPU mengatakan kalau pemilu adalah sarana konflik yang legal. KPU sebagai manejer konflik, jangan menjadi penyebab konflik. "Kami diajarkan oleh pimpinan untuk melakukan tahapan sesuai regulasi," ungkap Robby.

"Alasannya, karena rentang waktu masih jauh. Makanya dari itu, kami sosialisasikan agar dapat diketahui oleh masyarakat luas bahwa ada Pemilu pada 14 Februari 2024," jelas Robby.

"KPU tidak sendiri dalam melaksanakan kegiatan ini. Dari sisi pendanaan di-support pemerintah, pengamanan disupport TNI-Polri dan dari sisi hukum didukung kejaksaan," timpal Robby.

2. Polisi mulai melakukan pemetaan kerawanan dan potensi konflik serta deteksi dini

Polres Binjai melalui Kasat Intel, yang memaparkan tingkat kerawanan dan langkah yang dilakukan jelang pemilu 2024 (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kasat Intelkam, AKP Ruswandi memaparkan, bahwa Polres Binjai telah melakukan pemetaan dalam menghadapi pemilu serentak pada 2024 mendatang. Mulai dari situasi keamanan hingga ancaman konflik yang sudah menjadi atensi khusus dari pimpinan Polri.

"Dalam menghadapi pemilu serentak, kami sudah melakukan pemetaan kerawanan dan potensi konflik serta deteksi dini sebagai upaya untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban," kata dia.

Adapun secara umum potensi yang bakal dihadapi Polri, kata Ruswasi, seperti daftar pemilih tetap yang tidak akurat, penyelenggara tidak profesional hingga tak netral dan aparat pemerintah maupun keamanan yang berpotensi mendukung salah satu pasangan calon.

"Penyelenggara yang tidak profesional sudah ada contohnya yang terjadi di Nias Selatan. Kemudian ambisius para caleg untuk memenangkan pemilu dengan menggunakan money politik. Lalu tidak tegas Bawaslu yang tebang pilih dan peraturan perundang-undangan yang multi tafsir," seru Ruswandi, mengakui tak ketinggalan karakter calon legislatif maupun kepala daerah yang tidak siap kalah.

Baca Juga: Desas-desus Pemilu 2024 curang hingga 'Settingan', Benarkah?

Berita Terkini Lainnya