TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Longsor Karo Sempat Minta Fotonya Dicetak di Rumah

Seorang warga Binjai kabarnya ditemukan meninggal

Persiapan yang dilakukan keluarga korban tanah longsor di Tanah Karo (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Pencarian korban musibah tanah longsor di Desa Sugihen, Kecamatan Dolatrakyat, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Minggu (26/09/2021) kemarin masih terus dilakukan. Satu orang sudah dikebumikan. Sementara tiga lainnya masih hilang.

Setelah Agus (22), warga Kabupaten Langkat, Sumatra Utara ditemukan meninggal dan dikebumikan, Senin (27/9/2021) siang, kini dua teman sekampungnya, atas nama Rian (21) dan Rehan (19) masih belum diketahui nasibnya. Begitu juga Reza (22) warga Jalan Gunung Bendahara, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatra Utara.

Meski nasibnya masih belum diketahui, keluarga korban tampak pasrah. Mereka bahkan menyiapkan pemakaman.

1. Keluarga pasrah dan berharap para korban segera ditemukan

Persiapan yang dilakukan keluarga korban tanah longsor di Tanah Karo (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Meski hingga kini belum ada kabar baik terkait hilangnya para pekerja proyek pembangunan saluran irigasi (reba embang) itu. Keluarga hanya bisa pasrah dan berharap ada keajaiban. Bahkan keluarga salah satu korban longsor Rian, yang masih hilang dibantu warga sekitar sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

Warga di Dusun I Adimulyo, Desa Pasar 6 Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, telah mendirikan tenda sambil menunggu kabar korban. "Rian itu anaknya baik dan selalu perhatian sama kami selaku orang tua dan adiknya. Sebab sejak tamat sekolah dia selalu bekerja menjadi buruh bangunan dan sering merantau keluar daerah," kata Ruslan, orangtua korban meneteskan air mata. 

2. Sempat pulang dan berjanji akan kembali November

Persiapan yang dilakukan keluarga korban tanah longsor di Tanah Karo (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Rian merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Selama ini Rian, selalu membantu keluarga dan merupakan salah satu tulang punggung di keluarga. Sebab anak pertama sudah meninggal dunia dari kecil dan hanya Rian, yang membantunya mencari nafkah sejak tamat sekolah.  

"Bekerja di perantauan Tanah Karo, dia (Rian) sempat pulang dan berjanji bulan November nanti akan kembali pulang," lirih Ruslan, mengenang sang anak.

Baca Juga: Cerita Sedih dari 3 Warga Langkat Korban Longsor di Karo

3. Meminta foto bareng dan dipajang di dinding rumah

Persiapan yang dilakukan keluarga korban tanah longsor di Tanah Karo (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Saat pulang ke rumah beberapa waktu lalu, Ruslan sempat merasa ada yang ganjil dari sikap anak keduanya itu.  Selama ini Rian, yang jarang meminta foto bareng. Saat itu dia (Rian), malah meminta foto bareng guna dicetak di rumah.

"Memang saya gak ada firasat,  tapi Ibunya sempat merasa kejanggalan, karena Rian meminta fotonya untuk dicetak dan dipajang dirumah," kata Ruslan, dengan mata terus berkaca-kaca. 

4. Keluarga mendapat kabar Reza, warga Binjai sudah meninggal dunia

Jenazah korban longsor di tanah karo Agus, saat diantar ke tempat peristirahatan terakhir (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Kesedihan yang sama juga dirasakan keluarga Reza, yang hingga kini masih menunggu. Bahkan Evi, ibu Reza yang ditemui di rumahnya Jalan Gunung Bendahara, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara, mengakui kalau sudah mendapat kabar dari tim. Keluarga terlihat sudah mempersiapkan segala sesuatu guna mengebumikan anaknya.

Jika Reza, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan sudah dibawa ke rumah sakit Kabanjahe, Tanah Karo. "Kami sudah mendapat kabar, katanya Reza sudah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa," kata Evi lirih.

5. Meski tulang pungggung keluarga, korban kerap bermanja-manja dengan ibu

Isak tangis mewarnai kedatangan jenazah korban longsor di tanah karo (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Meski sedih kehilangan anak pertama dari dua bersaudara itu. Namun Evi, mengaku hanya bisa pasrah menerima keadaan. "Dia (Reza) ada janji mau belikan HP (handphone) saat pulang nanti. Kata dia, agar mudah berhubungan nanti," kata Evi, berurai air mata. 

"Dia itu anaknya manja, sesekali suka memeluk saya dan tidur pun kadang-kadang dengan saya. Kami berharap agar jenazah anak saya segera tiba di rumah untuk segera dimakamkan di pemakaman umum setempat," kata Evi.

Baca Juga: Mahasiswa Siantar Desak Susanti Segera Dilantik Jadi Wakil Wali Kota 

Berita Terkini Lainnya